Biasanya, kita akan mengikuti apa yang dipilih oleh si teman dekat, lantaran kita nggak mau pisah kelas dari mereka, atau karena takut nggak punya teman lagi. Tapi ingat, kita dan si teman punya tujuan hidup dan impian yang berbeda. So, pilih jurusan yang memang kita inginkan. Urusan teman baru, sih, akan selesai sambil berjalan. Take it easy, man!
Disuruh Bokap Nyokap
Selain ikutan teman, wejangan dari bokap nyokap juga menjadi salah satu penyebab kenapa seseorang bisa sampai salah jurusan. Niat orangtua, sih emang baik, mereka mencoba mengarahkan kita untuk mendapatkan jalan terbaik.
Tapi yang perlu dicatat, orangtua yang baik nggak menjadikan kita sebagai boneka atau obsesi mereka mencapai apai yang mereka inginkan. Karena anak dan orangtua punya hak berkomunikasi, maka sebaiknya sampaikan apa kemauan kalian dan kemauan orangtua sehingga dapat deh jalan tengahnya. cie abis kan bijaknya?
Dan lagi, bagaimana pun saat sudah memilih jurusan kuliah nanti, bukan orangtua lho yang ngejalanin jurusan yang dimaksud, tapi kita sendiri, sob. Orangtua nggak bisa ngabsenin kita di kelas, ngerjain tugas, quiz dan ngejalanin hubungan baru, sih. hehehhe eniwei, menentukan pilihan jurusan sebaiknya berdasarkan kata hati, jangan baper tapi bapik (bawa pikiran) juga.
Asal-asalan
Ini yang paling nggak banget. Kalian masuk jurusan kuliah tapi asal-asalan. duh, jangan sampai melakukan hal ini, deh. Serius. Nggak cuma pilih pacar, pilih jurusan kuliah untuk masa depan kita harus dilakukan dengan secara serius dan menyeluruh.