Abang maunya apa, kita ikutin. Kita imajinasi aja dari script. Karena gue nggak mau referensi-referensi yang lain, jadi totally baru.
Kita 'kan juga harus research. Pembusukan-pembusukan (mayat) itu berapa hari dan gimana prosesnya. Kita liat di YouTube, serem sih memang.
(Simak juga:Selain Pengabdi Setan, Ini 5 Film yang ada Tur ke Lokasi Syutingnya)
Paling susah make up-in siapa?
Kalau susah untuk look-nya sendiri sih nggak. Lebih ke suasananya, karena itu di Pengalengan, dingin dan itu 70% syutingnya malem.
Jadi pas scene terakhir mayat-mayat hidup itu dijadiin dua hari. Itu 25 orang. Akhirnya kita bagi per kelas, kelas A, B, dan C. Kelas A itu yang nantinya (mayat) akan kita close up, jadi bikinnya lebih rapi, detil, dan utama kita mulai duluan dari jam 12 siang. Baru kloter B dan C.
Bagaimana special effect diaplikasikan di tokoh film ini?
Kalau Ibu alisnya kita tutup kasih wax lalu dilem. Kita juga pasang lensa kontak. Untuk hantu-hantu kita udah cetak latex waktu pre-production. Kalau Nenek ‘kan sifatnya hantu bunuh diri, jadi buat nambah efek seremnya kita tambahin seakan-akan dia loncat kebentur kasih efek robek sedikit, paling itu aja sih. Dan kita tuain pake guratan-guratan latex. Sama bapak bawah matanya kita pakein latex.
(Cek:N666eri, Ini 6 Film Horor Klasik Indonesia Yang Mesti Kamu Tonton. Kalau Berani Aja, sih! )
Berapa lama waktu untuk merias?
Ibu cepet sih based on scene. Paling waktu jadi mayat itu 2 jam. Sisanya sebentar. Kalau Tara Basro maunya make up sendiri. Jadi kita sudah siapin make up.
Ada pengalaman horor saat proses produksi?