Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

5 Fakta Tentang Film 'G30S/PKI'. Sempat Jadi Tontonan Wajib Tiap Tahun Di Sekolah, Kini Diminta Dibuat Ulang.

Rizki Ramadan - Rabu, 20 September 2017 | 02:07
adegan di film G30S/PKI
Rizki Ramadan

adegan di film G30S/PKI

September penuh dengan peristiwa besar, ya, bro. Di awal September, dunia mengenang peristiwa serangan ke gedung WTC di Amerika Serikat, sementara menjelang akhir bulan ini, kita seindonesia membicarakan lagi peristiwa tahun 1965. Salah satu topiknya adalah film Pengkhianatan G30S/PKI.

Udah pernah dengar film tersebut? Kalian yang generasi Z mungkin nggak akrab dengannya, nggak kayak kakak-kakak kita yang tiap tahun wajib nonton setiap tahun minimal sekali.

Nah, kaget kan, kenapa sampe film ini dianggap segitu pentingnya? Pak Jokowi aja minta film ini dibuat ulang, lho. Nih, HAI ceritain beberapa fakta yang perlu kamu tahu tentangnya.

1. Pertama Rilis tahun 1984

Film yang berjudul lengkap "Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI" ini merupakan film dokumenter drama. Film disutradarai dan ditulis oleh Arifin C Noer. Film diproduksi sampai dua tahun, dengan biaya produksi Rp 800 juta saat itu. Semua diongkosi oleh pemerintah orde baru era Presiden Soeharto.

2. Bercerita Tentang Upaya Kudeta PKI

Yap, film ini menggambarkan peristiwa kudeta yang didalangi oleh Partai KOmunis Indonesia. Latar waktu di film ini adalah masa menjelang kudeta dan beberapa hari setelahnya. Dikisahkan, PKI menculik jenderal-jenderal di malam 30 September hingga 1 Oktober, setelah menyiksa mereka secara sadis.

Soeharto, yang saat itu berpangkat Jenderal muncul dikisahkan sebagai tokoh yang menumpas gerakan kudeta tersebut.

3. Pelajar SempatWajib Nonton Setahun Sekali.

Saat era orde baru para pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA di seluruh SMA wajib nonton, lho, senggaknya setahun sekali. Bahkan, TVRI, pasti memutarkannya tiap tanggal 30 September.

4. Dianggap Konroversial, Pemutaran Wajib Dihentikan Sejak 1998

Setelah era orde baru selesai, pemerintah sepakat untuk menghentikan kewajiban pemutaran film ini.

Menteri Pendidikan saat itu, Juwono Sudarsono, meminta sejarawan untuk meninjau film tersebut agar informasi sejarah yang diterima siswa berimbang. Setelahnya, ia memutuskan, "Karena itu, tanggal 30 September mendatang, TVRI dan TV swasta tidak akan menayangkan lagi film Pengkhianatan G30S/PKI," ujar Yunus seperti dikutip dari Kompas edisi 24 September 1998 dikutip Tempo.co.

Banyak pihak yang menyebut bahwa sejarah yang dikisahkan di film keliru dan film hanya digunakan sebagai alat propaganda politik belaka.

Selain itu, banyaknya adegan sadir di sepanjang film pun nggak pantes untuk ditonton adik-adik kita.

5. Presiden Jokowi Minta Film Dibuat Ulang.

Senin (18/09) kemarin, Jokowi bilang bahwa sejarah itu penting untuk difilmkan. Begitu juga tentang peristiwa di 1965 ini. Namun, Jokowi meminta film dibuat ulang agar lebih cocok untuk generasi sekarang.

“Akan lebih baik kalau ada versi yang paling baru, agar lebih kekinian, bisa masuk ke generasi-generasi milenial,”kata Presiden Jokowi dikutip Kompas.com

Gimana menurutmu, jika dibuat ulang, apa aja sih yang harus diperhatikan oleh para filmmakers

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

x