Kerjaannya cuma memerah, tapi resikonya kematian. Yap, itu kayaknya yang harus dihadapi oleh para pemerah bisa ular di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Meski secara fisik, ular nggak segede sapi yang perahan susunya biasa kita minum, tetapi resikonya sangat besar. Salah geser botol dikit, gigi ular bisa nyangkut di tangan kamu.
Itu baru soal teknik memerahnya. Hal lain yang harus dikuasai seorang pemerah bias ular adalah memahami mood si ular itu sendiri.
Bayanginnya gini, kalau kamu seorang copet, kamu harus tahu kapan korban yang kamu bakal peras lengah sebelum dipaksa buat menyerahkabn barang-barang. Karena di sini, ular pun nggak bakal rela bisanya diambil secara paksa.
Yang lebih parahnya lagi, seorang pemerah bisa ular cuma dimodali sarung tangan putih. Yang yaa, sekali tembus gigi, kelar hidup! Gimana dengan soal bayaran? Ya, nggak gede-gede banget mengingat kamu cuma butuh ketelitian dan keuletan sih!