Mantan striker Juventus itu akhirnya kembali meninggalkan Santiago Bernabeu. Kali ini hampir mustahil dia akan kembali di masa depan sebagai kawan.
Seperti informasi yang HAI kutip dari Juara.net, Real Madrid dan Chelsea telah mencapai kata sepakat. Alvaro Morata pindah ke London buat membela The Blues. Alvaro Morata, Real Madrid, dan Chelsea sepakat dengan harga total 80 juta euro.
Otomatis, angka itu menempatkan Alvaro Morata sebagai penjualan termahal Los Blancos sepanjang masa, melewati rekor 75 juta euro hasil melego Angel Di Maria ke Manchester United pada musim panas 2014.
Tapi, kita di sini nggak ngebahas soal transfer mahal Morata, nih, lebih ke soal nasib doi yang nggak kunjung membaik di El Real.
Yap, sungguh ironis nasib Morata di Santiago Bernabeu. Ia pergi dari Real Madrid ke Juventus mencari jam terbang dan berkembang, hanya untuk dibeli kembali, dan setahun berselang dijual lagi.
Realitasnya, memang seperti itu nasib penyerang jebolan La Fabrica alias akademi populer milik Madrid, yang sebelumnya terpaksa pergi dan sukses di klub lain.
Praktis dalam satu setengah dekade terakhir, hanya Si Pangeran Bernabeu Raul Gonzalez yang bisa sukses. Siapa saja mantan kandidat pemilik "nomor 9" Los Blancos ini? Berikut di antaranya.
SAMUEL ETO’O (1997-2000)
Real Madrid merekrutnya pada 1996. Setelah dipinjamkan ke Leganes, ia kembali ke Madrid pada 1998.
Tak mendapatkan menit bermain, ia dioper lagi ke Espanyol, lantas dijual 50 persen hak kepemilikannya ke Mallorca.
Samuel Eto’o berkembang di Mallorca, tetapi Madrid tak memenuhi klausul pembelian kembali dan memilih menerima 12 juta (separuh penjualan Eto’o ke Barcelona). Eto’o pun melegenda di Barca.
ROBERTO SOLDADO (2000-2008)
Roberto Soldado menghabiskan banyak waktu di kariernya membela Real Madrid Castilla sepanjang 2002 dan 2006.
Dia dipinjamkan ke Osasuna pada musim 2006/07, lalu kembali ke Madrid. Ia tetap gagal mendapatkan tempat di era Bernd Schuster dan akhirnya pergi ke Getafe.
ALFONSO PEREZ (1986-1995)
Bocah asli akademi Madrid, suksesor Emiliano Butragueno.
Debut pada 1990, tapi cedera menghambat progres Alfonso Perez.
Setelah pulih, sang striker menjadi korban meroketnya karier Raul Gonzalez. Perez tak bisa merebut kembali tempatnya di tim utama dan pergi ke Real Betis pada musim panas 1995.
JUAN ESNAIDER (1991-1993; 1995-1996)
Bocah akademi lain yang bersinar di tim Castilla. Ia bergabung ke Madrid di usia 18 tahun pada 1991.
Juan esnaider memilih pergi ke Real Zaragoza karena minim jam terbang dan sukses di sana.
Seperti Morata, Esnaider juga kembali ke Madrid musim 1995/96 di era kepelatihan Jorge Valdano. Tetapi, ia mengecewakan, hanya mencetak satu gol dalam 26 pertandingan. Esnaider akhirnya pergi lagi ke rival sekota, Atletico Madrid.
DANI GARCIA LARA (1990-1998)
Dani Garcia Lara adalah salah satu striker akademi lain yang dianggap sangat potensial.
Meraih debut di tim pada 1994, tetapi minim jam terbang dan dipinjamkan selama dua musim ke Zaragoza.
Mirip Morata, Lara juga kembali ke Madrid pada 1997. Namun, di skuat Los Blancos sudah ada Raul, Fernando Morientes, Predrag Mijatovic, dan Davor Suker.
Artikel ini pertama kali ditayangkan di Juara.net, dengan judul artikel Ironi Nomor 9 Pemain Muda Didikan Real Madrid