Follow Us

Review Mars Met Venus Part Cewe: Kocak Tapi Nggak Sampe Bikin Penasaran

Alvin Bahar - Jumat, 14 Juli 2017 | 03:24
Intip Teaser Poster Film Mars Met Venus, Film Drama Percintaan Yang Tayang 2017!
Alvin Bahar

Intip Teaser Poster Film Mars Met Venus, Film Drama Percintaan Yang Tayang 2017!

Jujur, saya belum nonton trailer ataupun baca sinopsis saat memutuskan buat hadir ke press screening Mars Met Venus. Saya pikir ini hanya film romansa biasa seperti film lokal yang udah-udah. Tapi ternyata nggak.

Kebetulan, saya dapet film yang versi cewek. Yap, film ini memang satu cerita tapi dibagi dua bagian: part cewek dan part cowok.

Film ini bercerita tentang hubungan percintaan Kelvin (Ge Pamungkas), seorang calon arsitek yang berencana menikahi pacarnya, Mila (Pamela Bowie) kakak kelasnya waktu SMA.

Di part cewek, banyak adegan yang memerlihatkan Milla (Pamela Bowie) curhat soal cowoknya ke dua sahabatnya, Icha (Ria Ricis) dan Malia (Rany Ramadhani). Kelvin (Ge Pamungkas) digambarkan sebagai cowok culun tapi romantis di pikiran Milla. (tapi mungkin aja berbeda di versi cowok!)

Mars Met Venus adalah film drama comedy yang cukup segar. Lawakan Kelvin (Ge Pamungkas) dan Milla (Pamela Bowie) mampu mengocok perut para wartawan yang hadir di Plaza Senayan XXI (13/7) sore itu. Nggak ada banyolan garing. Ya seenggaknya, sampe tengah film.

Seperti yang karakter Milla ucapin, pedekate lebih seru dibanding jadian. Begitu juga film ini. Ketika Kelvin masih pedekate dengan Milla, banyak adegan-adegan natural yang bikin ngakak. Puncaknya adalah ketika Kelvin pengen nembak Milla. Dari awal sampai akhir adegan ini dikemas sangat sempurna hingga para wartawan "kehabisan nafas" gara-gara ketawa terus.

Namun setelah mereka berdua jadian, mulai banyak adegan-adegan garing. Kehadiran Rany Ramadhani, Ria Ricis, dan Cameo Project pun nggak banyak ngebantu.

Akting Ge yang memuaskan saat melakoni adegan komedi pun berbanding terbalik saat mementaskan adegan serius. Malah, beberapa penonton justru tertawa saat Kelvin minta maaf ke Milla.

Konflik film ini pun membuat saya bertanya-tanya. Kok bisa cowok yang dari awal film diperlihatkan cinta banget dengan si cewek, malah nggak mau ngelakuin hal yang (harusnya, di mata semua cowok yang mau nikah) penting banget? Endingnya pun, diselesaikan dengan mudah gitu aja. Mungkin, penjelasannya ada di versi cowok.

Overall, film ini cukup fresh dan melampaui ekspektasi saya (maklum, jarang nonton film lokal bos). Meski begitu, film ini belum mampu membuat saya untuk ngantri ke lokat tiket buat beli karcis untuk nonton versi cowok.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest