Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

3 Hal yang Harus Kamu Siapkan Sebelum Kuliah di Luar Negeri

Alvin Bahar - Kamis, 22 Juni 2017 | 06:28
Kuliah di Nagri
Alvin Bahar

Kuliah di Nagri

Bisa kuliah di luar negeri pastinya jadi hal yang ngebanggain bagi banyak pelajar Indonesia. Apalagi kalo dapet beasiswa, makin keren!

Maka dari itu, persiapan harus dipersiapkan lebih lama dibandingkan biasanya. Bahkan usaha dan tantangan tak berhenti hanya pada lolos seleksi.

Beberapa mahasiswa yang lulus mengatakan ada hal penting lainnya, yakni pengenalan kurikulum belajar dan mencari tahu cara survive di negeri tujuan.

Koordinator beasiswa Neso (Netherland Education Support Office), Indy Hardono, mengamini bahwa budaya akademis adalah tantangan terbesar mahasiswa Indonesia di luar negeri.

"Beda banget, (budaya akademisi di negeri lain) mengharuskan mahasiswa aktif berpartisipasi. Mereka harus kritis, dan sering bertanya, serta banyak berinteraksi dalam kerja grup," kata Indy ditemui Kompas.com dalam acara Welcoming Session penerima beasiswa Studeren in Nederland (StuNed) 2017 di Jakarta Sabtu (17/6).

Tahun ini, ada 80 pelajar Indonesia yang lolos beasiswa StuNed. Sebelum berangkat ke Belanda pada Agustus mendatang, mereka akan mempersiapkan diri melalui program akulturasi. Tujuannya agar mereka nggak kaget ketika berbaur dengan budaya di sana.

1. Cari tau sistem belajar

Para penerima Beasiswa StuNed 2017 mendapat arahan tentang kehidupan pelajar di Belanda saat Welcoming Session, di Conclave, Jakarta Selatan, Sabtu 17 Juni 2017.(Auzi Amazia/KOMPAS.com)
Rida Desyani adalah salah satu mahasiswi penerima beasiswa StuNed. Ia mengambil program master selama 2 tahun di Delft University of Technology jurusan Hydraulic Engineering.

Menurut Rida, kuliah ke luar negeri berarti akan keluar dari zona nyaman dan rutinitas biasanya. Oleh karenanya, salah stau yang jadi persiapannya adalah mencari tahu sistem belajar di Belanda.

"Sistem belajar di sana cepat, nggak seperti di sini. Sepengetahuan yang saya dengar, di sana sistemnya quarter dimana per-dua bulan ada ujian," kata Rida saat ditemui usai Welcoming Session StuNed.

2. Cuasa dan sosialiasi

Ilustrasi.
Tantangan lain ada pada kondisi cuaca yang berbeda jauh dari Indonesia. Kemudian juga cara bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

Namun, alumnus StuNed 2015 Katharina Cindriani mengatakan bahwa nggak ada yang perlu dikhawatirkan. Ia bilang, kuncinya ada pada rasa percaya diri saat bergaul.

"Percaya diri dan keramahan orang indonesia perlu dipertahankan. Ini membuat orang senang bergaul dengan kita," ujar Cindy.

Selain bisa menambah banyak teman, Cindy bilang cara itu membuatya mudah memperluas koneksi. Cindy juga menceritakan, pengalaman belajar setahun di The Hague University, Den Haag, membuat ia memahami ritme keseharian saat tinggal di Belanda.

"Orang akan dituntut tepat waktu, disiplin, dan nggak boleh membuang sampah sembarangan. Hal seperti itu berguna untuk pengembangan diri ke depan," lanjutnya.

3. Pentingnya lapor diri

Para pelajar Indonesia penerima beasiswa Studeren in Nederland (StuNed) di Belanda menggagas forum diskusi In the Footstep of Hatta: How to Build Global Competitiveness. Diskusi digelar pada acara tahunan StuNed Day di KBRI Den Haag, Belanda, Sabtu (19/3/2016). (Dok Nuffic Neso Indonesia)
Lainnya, saat tinggal di luar negeri, mahasiswa Indonesia perlu untuk selalu berhubungan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Dimas Ariestyo Pradana, alumnus StuNed lain mengatakan perlunya melaporkan diri.

"Jangan ketika ada masalah baru melapor diri (ke kedutaan)," ujarnya.

Dengan melaporkan diri, KBRI jadi punya rekap data untuk meghubungi warga Indonesia apabila ada masalah.

Terlebih, saat kondisi Eropa sedang nggak kondusif karena ada aksi teror bom seperti saat ini.

"Jalan-jalan (biasa) saja juga perlu lapor diri, baik langsung ke kedutaan maupun melalui perwakilan kedutaan yang datang ke kota tempat tinggal," tambahnya.

Rekapan data hasil lapor diri, kata Dimas akan mempermudah pihak kedutaan untuk melindungi warga Indonesia.

"(Data laporan) juga bisa jadi bekal untuk melacak asal mahasiswa tersebut," ujar Dimas.

Artikel ini pertama kali tayang di Kompas.com dengan judul "Catat Persiapan Ini Sebelum Hadapi Tantangan Belajar di Luar Negeri!"

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x