Namun, alumnus StuNed 2015 Katharina Cindriani mengatakan bahwa nggak ada yang perlu dikhawatirkan. Ia bilang, kuncinya ada pada rasa percaya diri saat bergaul.
"Percaya diri dan keramahan orang indonesia perlu dipertahankan. Ini membuat orang senang bergaul dengan kita," ujar Cindy.
Selain bisa menambah banyak teman, Cindy bilang cara itu membuatya mudah memperluas koneksi. Cindy juga menceritakan, pengalaman belajar setahun di The Hague University, Den Haag, membuat ia memahami ritme keseharian saat tinggal di Belanda.
"Orang akan dituntut tepat waktu, disiplin, dan nggak boleh membuang sampah sembarangan. Hal seperti itu berguna untuk pengembangan diri ke depan," lanjutnya.
3. Pentingnya lapor diri
Lainnya, saat tinggal di luar negeri, mahasiswa Indonesia perlu untuk selalu berhubungan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
Dimas Ariestyo Pradana, alumnus StuNed lain mengatakan perlunya melaporkan diri.
"Jangan ketika ada masalah baru melapor diri (ke kedutaan)," ujarnya.
Dengan melaporkan diri, KBRI jadi punya rekap data untuk meghubungi warga Indonesia apabila ada masalah.
Terlebih, saat kondisi Eropa sedang nggak kondusif karena ada aksi teror bom seperti saat ini.
"Jalan-jalan (biasa) saja juga perlu lapor diri, baik langsung ke kedutaan maupun melalui perwakilan kedutaan yang datang ke kota tempat tinggal," tambahnya.
Rekapan data hasil lapor diri, kata Dimas akan mempermudah pihak kedutaan untuk melindungi warga Indonesia.