Follow Us

Ini Dia Kisah Unik Pelukis Spanduk Pecel Lele, Ternyata Nggak Banyak Orang yang Bisa Buat Lho!

Alvin Bahar - Kamis, 01 Juni 2017 | 02:44
Hartono, si pelukis spanduk pecel lele
Alvin Bahar

Hartono, si pelukis spanduk pecel lele

Nggak disangka dari mulut ke mulut para perantau Soto Lamongan di Tangerang dan Jakarta memesan spanduk padanya.

Ia yang saat itu masih berjualan Soto Lamongan (1997-2005) di depan Polresta Tangerang pun mengerjakan spanduk itu setelah selesai berjualan.

Baca Juga: Gara-gara Masukin Fidget Spinner ke Video Klip Rap-nya, Bocah Ini Jadi Viral!

Contoh Spanduk Pecel Lele
“Saya berfikir kalau fokus ke lukis spanduk harus punya pelanggan tetap yang banyak dulu, baru bisa muter uang. Soalnya selain peminatnya tertentu, juga awet bisa sampai lima tahun baru bikin lagi,” ujarnya pada KompasTravel.

Seiring berjalannya waktu, para perantau dari Lamongan pun semakin percaya pada hasil karyanya.

Ia jadi pelukis spanduk Soto Lamongan yang direkomendasikan para pemilik Soto Lamongan dan Pecel Lele.

Akhirnya Hartono mulai fokus memproduksi spanduk di tahun 2007, setelah memiliki 700 pelanggan. Menurutya angka 700 tersebut aman untuk usahanya dalam bertahun-tahun, dengan syarat menjaga kepercayaan pelanggan tersebut.

Contoh Spanduk Pecel Lele
Hingga kini ia selalu melakukan inovasi-inovasi lukisan yang sedang marak di pasaran. Namun, ia tak mau menghilangkan ciri khas lukisannya, yang menggunakan banyak warna cerah dan menjaga kualitas kain.

"Kuncinya bikin spanduk itu kualitas bukan kuantitas, karena ini berhubungan dengan bagaimana melayani pelanggan. Sekali pelanggan kecewa, mereka nggak akan balik lagi bertahun tahun, karena barang ini awet,” kata Hartono.

Ia mengatakan usahanya tersebut sangat berisiko, nggak semudah usaha spanduk printing yang bisa diproduksi dengan cepat.

“Kita itu gabungan sablon sama lukis, kalau sablon pasti harus ada cetakannya, sedangkan tiap orang bikin spanduk pasti ada bedanya, biayanya bengkak di cetakan, belum lukis manualnya yang lama,” ujarnya.

Nggak heran kini perajin seprofesinya satu persatu mulai gulung tikar.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest