Polisi akhirnya menangkap tersangka anggota kelompok peretas alias hacker situs jual beli online (daring), Haikal (19) yang berperan sebagai otak kejahatan pembobolan ribuan situs daring.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian Indonesia, Brigadir Jendral Polisi Rikwanto, di Markas Besar Kepolisian Indonesia, Jakarta, Rabu (5/4), menyebutkan penyidik Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia menangkap Haikal di Kawasan Rempoa, Tangerang Selatan, Rabu. Haikal diduga udah merekrut tiga anak buahnya yang udah lebih dulu ditangkap polisi. Haikal merekrut mereka lewat jaringan media sosial.
Sebelumnya tiga orang berinisial MKU (19), Al (19), dan NTM (27) itu ditangkap di kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Keempat tersangka termasuk Haikal awalnya berkenalan lewat Facebook karena tertartik main game online di sana.
Dari hasil pemeriksaan sementara, keempatnya diduga pernah meretas 4600 situs yang berpotensi menghasilkan uang jika berhasil mereka retas.
"Dua tersangka MKU dan AL lulusan SMA. Kalau NTM mahasiswa putus kuliah. Sehari-harinya jadi gamer," katanya.
Kasus ini berawal dari pengaduan PT Global Network (Tiket.com) kepada polisi tentang peretasan pada sistem aplikasi jual beli tiket daring tiket.com yang tersambung dengan sistem penjualan tiket pada maskapai penerbangan PT Citilink Indonesia (www.citilink.co.id) pada 11-27 Oktober 2016.
Akibat diretas remaja tersebut, tiket.com mengalami kerugian Rp 4 milyar lebih dan Citilink rugi hampir Rp 2 milyar.
Nawarin Tiket
Dari hasil pemeriksaan, diketahui tersangka MKU berperan menawarkan penjualan tiket pesawat melalui akun Hairul Joe pada jejaring sosial Facebook.
MKU memiliki username dan password untuk masuk ke server Citilink yang didapatkannya dengan cara meretas situs tiket.com bareng Haikal.
"Tersangka melakukan login terhadap server Citilink dengan menggunakan username dan password milik travel agen tiket.com dengan tujuan mendapatkan kode pemesanan tiket pesawat Citilink untuk dijual ke pembeli," katanya.
Sementara tersangka AL bertugas memasukkan data pesanan tiket pesawat Citilink dari pembeli. Selanjutnya data itu dimasukkan ke aplikasi penjualan maskapai Citilink menggunakan username dan password milik travel agent tiket.com
Setelah kode pemesanan tiket pesawat terbang didapat, selanjutnya kode itu dikirim ke pihak pembeli.
Tersangka lain, NTM, bertugas mencari calon pembeli melalui akun Facebook bernama Nokeyz Doshite Kashir. Setelah mendapatkan calon pembeli, data calon pembeli diberikan kepada tersangka AL untuk diproses dengan prosedur yang sama.