“Bisa jadi mereka yang punya gejala depresi dan kecemasan—atau keduanya sekaligus—cenderung menggunakan lebih banyak media sosial, untuk mencari perasaan nyaman dan penerimaan. Sebaliknya, bisa juga diartikan, mereka yang benar-benar mencoba mengelola kehadiran di berbagai media sosial ini punya indikasi depresi dan kecemasan,” papar Primack.
Selain untuk seru-seruan, seenggaknya kita perlu menjaga diri dari rasa baper terhadap postingan orang lain. Supaya nggak kebawa stress ataupun cemas, ya, bro!