Follow Us

Ini Dia 5 Perang Terlama Di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia

Dimas Yulian - Senin, 13 Maret 2017 | 13:00
Ilustrasi
Dimas Yulian

Ilustrasi

Pada tahun 1960, sekelompok perwira militer berhaluan kiri memimpin sebuah kudeta yang kemudian gagal menggulingkan pemerintah. Hasil dari pemberontakan gagal ini adalah perang saudara selama 36 tahun antara tentara Guatemala dengan berbagai faksi pemberontak kiri. Perang saudara ini baru berakhir setelah kesepakatan damai dicapai kedua belah pihak pada tahun 1996. Tapi banyak diliat sebagai kemenangan para gerilyawan. Jumlah korban: 200.000 orang.

4. Perang 30 Tahun – Praha (1618)

Ilustrasi
Perang ini berawal dari peristiwa pada 23 Mei 1618, ketika sekelompok orang Protestan yang marah menyerbu istana Kerajaan Bohemia di Kota Praha. Ketika itu mereka melemparkan tiga orang Katolik yang dipilih jadi pemimpin keluar dari jendela setinggi 25 meter. Ajaibnya, ketiga orang tersebut justru lolos dari maut.

Insiden yang disebut dengan Pelemparan di Paraha ini kemudian memicu pemberontakan umat Protestan di seluruh negeri. Perang ini kemudian memicu konflik besar-besaran yang brutal antara negara-negara utama di Eropa. Beberapa pihak yang terlibat di perang ini adalah Kekaisaran Roma, persatuan negara-negara Jerman, dan beberapa negara tetangganya yang bersekutu dengan Spanyol melawan Prancis, Swedia, dan Denmark.

Perang ini kemudian diakhiri dengan kekalahan koalisi Kekaisaran Roma dan Spanyol yang mulai kehilangan banyak wilayah dan pengaruh. Pemenang perang ini, Perancis dan Swedia kemudian menjadi negara kuat di Eropa, meskipun Swedia nggak bisa mempertahankan posisinya ini setelah kalah dari Rusia di perang berikutnya.

5. Perang Aceh – 31 Tahun (1873-1904)

Ilustrasi
Perang ini adalah perang yang terjadi karena upaya Belanda yang ingin menguasai seluruh wilayah Indonesia yang kala itu masih bernama Hindia Belanda. Ketika itu, pada tahun 1873 militer Belanda menyerang Kesultanan Aceh, sebuah negeri merdeka yang berada di ujung utara Pulau Sumatra di Nusantara. Pada tahun 1872, Belanda berhasil menguasai Ibu Kota Aceh, Kutaraja, dan mendeklarasikan kemenangan dalam perang itu.

Akan tetapi, Belanda sepertinya ngeremehin tekad penduduk Aceh yang terus berjuang menggunakan taktik perang gerilya yang menyeret Belanda dalam perang panjang selama 31 tahun. Pada akhir tahun 1890-an, Belanda yang udah frustasi kemudian ngelakuin taktik bumi hangus yang berujung pada kehancuran ratusan desa dan kematian ribuan warga Aceh. Pada tahun 1903, Belanda udah di ambang kemenangan tapi pertempuran masih berlangsung secara sporadis hingga tahun 1914. Jumlah korbannya sendiri mencapai 90.000 orang.

Dari lima perang terpanjang tersebut, ada satu benang merah yang bisa dijadiin pelajaran buat generasi saat ini, yakni banyaknya korban yang jatuh. Karena seperti yang udah diutarakan sebelumnya, perang sebenernya nggak bawa keuntungan apapun. Kecuali hilangnya jutaan nyawa yang membawa kesedihan buat keluarganya. Mengutip lagu War milik Edwin Starr, ‘War, what is it good for? Absolutely nothing!’

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest