Yap, pertanyaan kayak gitu emang seringkali mondar-mandir di otak kita sewaktu kita baru mau bikin usaha. Ziduy pun nggak menampik, kalo Uncle Head ini masih belom jadi sumber penghasilan utama dia buat bertahan hidup. Maka dari itu, Ziduy dan Nita pun sebenernya masih punya main job yang membuat mereka mendapat penghasilan pasti tiap bulan. Tapi…
“Salah satu proses hidup gue terjadi dari sini, dari Uncle Head. Gue berjuang bikin karya, gue pergi ke mana-mana nemenin karya yang gue buat, gue ketemu orang baru yang menginspirasi, gue bercengkerama dengan mereka yang ‘seiman’, gue pontang-panting nyari uang, gue bebas berekspresi, gue partner-an sama pacar gue sendiri, ya karena Uncle Head,” jabar Ziduy berapi-api.
Ziduy percaya, ngebangun sebuah bisnis itu emang nggak mudah dan butuh perencanaan yang bagus. Ditambah lagi, modal yang dibutuhin juga nggak sedikit. Dengan memutuskan kerja sama orang, setelah sekitar 5 tahunan ngurus Uncle Head doang, Ziduy percaya dia pelan-pelan bisa tetep berjuang ngeraih cita-citanya.
“Dan tetap, bersyukur dan ikhlas dengan segala macam prosesnya. Yang Nita selalu bilang, proses nggak bakal mengkhianati hasilnya itu jadi pacuan gue,” ungkap Ziduy.
Well, apa yang diyakini Ziduy dan Nita pelan-pelan mulai terbukti, sih. Untuk film aja, karya mereka masih konsisten masuk festival film internasional. Terakhir, Fantastic Nite (2016) mampu menembus official selection di Jogja NETPAC Asian Film Festival 2016. Di tahun 2016, Uncle Head pun berhasil menelurkan satu karya lain di samping Fantastic Nite, yakni Kosan Magnet.
Duh, ada satu orang lagi yang kayak kamu nggak, Ta? Buat pembacanya HAI, nih! Eh…
Pacaran Sambil Bisnis, Maniskah?
Dengan visi-misi yang sama, dan diyakini satu sama lain bakalan “jalan” dan berhasil, pasangan ini mungkin jadi salah satu pasangan berbisnis yang bisa kita jadiin inspirasi. Soalnya, menurut pengakuan mereka berdua, bisnis bareng pacar itu –meski susah, tapi tetep seru!
“Tapi bukan karena susah, jadi nggak bisa. Kita jadi belajar lebih banyak tentang pasangan masing-masing. Gimana memosisikan diri sebagai pacar dan sebagai partner kerja,” aku Nita.
Dari sisi Ziduy sendiri, dia sering bilang kalo yang paling susah itu adalah, rasa nggak enak karena ngerepotin. Soalnya pernah, bukannya ketemu buat sayang-sayangan, Ziduy sama Nita malahan sibuk bahas konsep yang notabene adalah bagian dari kerjaan. Sulitnya lagi adalah, kesulitan untuk ngebedain mana yang hubungan mana yang bukan.