Tiap ke sekolah, Fajal mesti berangkat pagi. Bukan karena rumahnya jauh, melainkan demi mengamankan spot pinggir jalan persis di depan gerbang sekolah, untuk memarkir Toyota Fortunernya.
“Kalau telat sedikit, bisa direbut mobil lain. Mobilku kan besar, jadi susah parkir deh,” kata cowok kelas XII sebuah SMA negeri di Medan yang suka kumpul dengan klub mobil saban malam Minggu.Saat itu, HAI menumpang mobil Fajal bersama guru sekolahnya dan beberapa temannya, untuk meninjau proyek sains yang dibuat teman Fajal.
Begitu juga dengan Tasya, siswi sebuah SMA swasta di Surabaya. Ia mesti datang ke sekolah sebelum pukul 06.10. Kalau nggak, Mini Cooper Red Hot hadiah sweet seventeen dari ortu yang ia tunggangi saban hari bakal repot kedapetan tempat parkir. “Suka nggak kalau urusan parkir. Makan tempat banyak, dan aku suka nggak lurus memarkirnya,” kata cewek kelas XII ini.
Iya, HAI tau, saat baca cerita di atas, bukan soal lahan parkirnya yang bikin mata kamu melotot heran, melainkan jenis mobil yang dibawa. Mewah, cing!
Kalau udah umur 17 tahun, dan sah punya KTP terus lanjut punya SIM, membawa kendaraan ke sekolah seolah jadi tuntutan. Biar gampang pergi-pulang, dan keluyuran. Hehe. Hasilnya, bawa kendaraan jadi hal yang biasa. Apalagi sekarang ini beberapa sekolah memersilakannya.
Tapi, gimana kalau kendaraan yang dibawah ke sekolah adalah mobil mewah? Ya tentu ini jadi hal nggak biasa awalnya. Soalnya, kan nggak semua bisa memilikinya. Hehehe.
Tasya dan Fajal belum seberapa. Bagas, bukan nama sebenarnya, siswa sekolah yang sama dengan Tasya, bahkan tiap hari bawa mobil yang jarang banget kita temui di jalan raya. Ya, cowok berkacamata ini tiap hari bawa Hummer H3 ke sekolahnya.
Alasan Bagas membawa mobil yang harganya nggak kurang dari Rp 1,5 miliar itu simpel sebenernya. Ia perlu berkendaraan dari sekolah ke rumahnya. Tapi….
“Orangtua nggak mengizinkan memakai mobil lain yang lebih dari Hummer, yang ada di garasi rumah,” tukasnya.
Sejauh ini dia nggak takut jika terjadi sesuatu pada Hummernya karena dia tahu bagaimana cara memperbaikinya. “Kalo di perkotaan belum pernah kenapa-napa. Tapi kalo di alam terbuka banyak banget. Sering dipake offroad”, katanya. Bagas juga merasakan suka duka dalam membawa kendaraan mewah ke sekolah. “Senengnya sih jadi bisa barengin temen-temen kalo ada acara pergi. Nggak enaknya nggak bisa cepet kayak naik sepeda”, kata cowok yang suka tiba-tiba nraktir teman-temannya ini.
Mesti Pintar-pintar Pilih Parkir
April lalu ada berita mobil mewah tipe BMW yang dibawa seorang siswa SMAN 3 Jakarta diderek paksa oleh petugas Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi. Alasannya, karena mobil itu parkir sembarang di jalan Setiabudi Raya. Ya, bawa mobil, terutama mobil mewah ke sekolah emang nggak pernah bisa lepas dari masalah parkir. Perlu ada perlakukan khusus tentang tempat dan cara parkirnya, seperti yang udah diceritakan Fajal dan Tasya di awal tulisan.