Follow Us

3 Cerita Horor di Sekolah: Ada Yang Hadir Walau Tak Diabsen! Hiiii...

Rizki Ramadan - Jumat, 14 Oktober 2016 | 00:30
foto ilustrasi, menampilkan lorong sebuah sekolah
Rizki Ramadan

foto ilustrasi, menampilkan lorong sebuah sekolah

Mungkin ada banyak cerita serem di seputar sekolah yang beredar begitu kita resmi jadi anak SMA. Kisah itu diceritakan secara turun temurun, sampai akhirnya jadi sebuah legenda, atau bahkan kisah urban legend.

kadang susah dibuktikan kebenerannya, tapi nggak sedikit juga yang mengalaminya secara langsung.

Awak HAI mengunjungi beberapa sekolah di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta untuk mengumpulkan cerita-cerita "penampakan makhluk halus" yang pernah terjadi di beberapa sekolah.

Awalnya, dirasa bisa dianggap enteng. Tapi, ketika mendengarkan ceritanya langsung dari yang mengalami, merinding nggak bisa dihadang, bro.

Di beberapa sekolah, ada siswa yang dikenal punya penglihatan ekstra, bisa melihat apa yang seharusnya nggak terlihat. Kepada mereka HAI juga ngobrol panjang, bahkan sambil dipandu berkeliling ke spot-spot horor di skeolahnya. Dengan enteng Mereka bercerita maklhluk-makhluk halus yang dilihatnya sepanjang jalan. Seolah masa bodo dengan muka tegang kami. Bahkan ketika di sekbuah sekolah, HAI tiba-tiba dianjurkan segera keluar dari toilet, karena ada arwah cewek yang menghampiri.

Oke, cukup bertele-telenya. Langsung kita mulai aja ceritanya. Udah siap merinding?

1. Ketika "Sesepuh" Marah Saat Acara Sekolah

Barangkali inilah gelaran cup dan pentas seni pada 2015 lalu jadi paling menegangkan dalam sejarah SMA negeri bilangan Salemba, Jakarta Pusat sana. Bukan cuma karena pertandingan antar tim, melainkan karena sederetan peristiwa horor yang terjadi. Makhluk-makhluk halus di sekolah bilangan Salemba itu menginterupsi rundown, menjadi tamu tak diundang, lalu menyela acara.

Saat itu adalah sore. Pertandingan Futsal sedang berlangsung di lapangan. Tiba-tiba, salah satu siswi yang awalnya tengah duduk lunglai di pos Satpam menghardik. Tiap warga sekolah yang ditatap ia bentak. Kepada seluruh isi sekolah, ia marah, “Kalian di sini belum izin! Di siang hari sekolah memang punya kalian, tapi di sore hingga malam, sekolah ini hak kami. Kalian harus keluar.”

Tentu, kalimat itu keluar bukan dari pikiran Zahrah. Mana mungkin, ia mengusir teman-temannya sendiri di acara kebanggaan sekolahnya sendiri. Zahrah menjadi perantara. Makhluk halus sekolah merasukinya. Meminjam tubuh Zahra untuk menyampaikan keinginannya.

“Kalian berdoa saja tidak. Nggak ada sopan-sopannya sama sesepuh,” kata Zahrah sambil mengibas-kibaskan rambutnya. Bisa diduga, Zahrah dirasuki arwah wanita tua.

Mau tak mau, pertandingan yang sedang berlangsung dihentikan. Seluruh perhatian mengarah ke penanganan Zahrah. Panitia dan guru pun berkumpul. Membopong Zahrah ke ruang kelas. Surah Al Fatihah pun dibaca ramai-ramai. Zahrah pun sadar.

Kejadian itu adalah puncaknya. Sebelumnya, para ‘penunggu’ sekolah menghalang acara dengan cara-cara kecil. Conveti yang nggak berhasil dibuka, serta lipatan spanduk yang juga gagal dibentangkan saat acara pembukaan, adalah beberapa di antaranya.

Sekolah yang didirikan sejak 1981 ini, ternyata memang dihuni oleh banyak makhluk halus. Semua siswa pasti sudah akrab dengan poster besar Einstein yang dipajang di ruang perpustakaan. Sang Einstein ini nggak cuma diam, sejumlah siswa pernah memergoki gambar mata Einstein melirik. Selain itu, dia juga kerap mengubah letak kursi dan menjatuhkan buku.

Gedung sekolah itu bertingkat empat, namun, di dimensi ‘gaib’nya, gedung ini memiliki lima lantai, di antara lantai empat dan tiga, ada lantai 3 ½. Suatu kali, saat ujian berlangsung, seluruh peserta di lantai tiga mendengar suara gaduh, seperti sedang ada yang menyeret-nyeret bangku dan kursi. Besar dugaannya, warga lantai 4 lah yang melakukannya. Namun, setelah dicek, tak ada satu pun siswa yang melakukan aktivitas berat. Semuanya turut hening mengejarkan ujiannya.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest