"Peper itu artinya pertemuan pertama atau pesta pertama," ujar Gregorius Argha, seorang anak Pangudi Luhur (PL) yang sedang menjelaskan tradisi sekolahnya dan Tarakanita Satu (Tarki) ketika diajak ngobrol bareng HAI di kawasan Sambas, Jakarta Selatan, pada Selasa (27/9).
Yap, mungkin kalian pernah denger bahwa dua sekolah SMA Katolik homogen ini selalu bareng-bareng di setiap aktivitasnya, seperti pentas seni, merayakan natal bareng, hingga siswa siswinya pun nggak sedikit yang berpacaran. Seru banget ya dua sekolah ini, hehehe.
Nah, kembali lagi ke masalah peper nih, geng. Ternyata, peper itu, menurut temen-temen PL dan Tarki, sudah berlangsung sejak tahun 1990-an. Tapi, ada juga yang menegaskan bahwa peper baru mulai pada tahun 2000-an. Ya pokoknya peper ini adalah tradisi yang setiap tahunnya dirasakan oleh warga PL dan Tarki kelas 1.
"Jadi, awal cerita peper itu sekadar tradisi aja, karena dari awal memang PL dan Tarki sudah sangat dekat dari segi sejarah, acara-acara sekolahnya, serta siswa-siswinya. Jadi, ada yang inisiatif membuat acara Peper deh pada tahun 1990-an atau 2000-an gue lupa," papar Argha.
Namun, banyak syarat unik yang harus dilakukan siswa PL dan siswi Tarki untuk bisa meraih peper itu. Seperti yang diceritakan Argha nih, bro. Katanya, kalau mau ikut dalam acara Peper, siswa PL nggak diperbolehkan bertemu dengan siswi Tarki hingga acara Peper itu berlangsung!
"Tapi, untuk meraih Peper itu, PL dan Tarki punya syaratnya masing-masing. Kalau di PL nih, sebelum kita bisa ikut Peper, pada saat kelas 1 kita nggak boleh ketemu anak-anak Tarki," ujarnya bercerita.
"Tapi ya ada aja sih dari kita yang bandel untuk ketemu, hehehe," paparnya melanjutkan.
Jodoh yang Terorganisir
Seperti yang sudah diceritakan di awal, Peper itu bukan acara resmi sekolah, melainkan diinisiasi oleh siswa-siswanya sendiri, dari senior maupun alumni. Maka dari itu, Peper sangat terorganisir, dari tim kepanitiaan hingga anggotanya.
"Peper itu terorganisir, ada panitianya, ada penggalang dananya buat nyewa restoran yang nantinya bakal digunakan untuk Peper. Nah, karena ada ketuanya, setiap tahun bakal ada pemilihan ketuanya juga, nah itu dipilih sama ketua dari tahun sebelumnya," paparnya.
Bahkan, nggak cuma kelas satu aja yang terlibat di dalam persiapan acara Peper ini, tapi juga para seniornya membantu mereka di dalam segala perintilan dan persiapan peper tersebut.
Yang bikin hati para siswa PL dan siswi Tarki nggak sabar dan deg-degan buat ikutan peper adalah undian, semacam arisan, tapi bukan uang yang menjadi incarannya nih, guys, melainkan gebetan, hehehe.