Pada Toyota Eco Youth 10, Papua mengirimkan 2 tim dari sekolah yang berbeda sebagai perwakilan mereka. Berikut ini adalah salah satu perwakilannya yang berasal dari SMA Negeri 2 Merauke. Dibimbing oleh Maurits J. Pongliku S.Kom., M.Cs. Maria Grasela Kase dan Jacobus Agung Cawandanu berusaha untuk menciptakan alat yang bisa menjadikan air yang tidak layak konsumsi menjadi layak konsumsi di Merauke.
Awalnya Maria dan Agung nggak kebayang bisa jadi salah satu finalis TEY10 dan tidak pernnah kepikiran akan masuk 2 besar finalis TEY 10 dan ternyata sekolah mereka terpilih dan proyeknyalah mewakilkannya.
Judul dari SMAN 3 Merauke “Pembuatan Alat TDS Sederhana” menggunakan lampu LED sebagai indikator untuk mendeteksi kelayakan konsumsi di kabupaten Merauke. Alat ini dapat mendeteksi air mineral karena biasanya air di Merauke kurang bagus. Walau airnya terlihat jernih, tapi belum tentu air disini layak untuk dikonsumsi.
Nah alat ini lah yang dirancang oleh Maria dan tim, berfungsi agar dapat mendeteksi air mineral dengan indikator lampu LED. Walaupun alatnya sederhana tapi mereka yakin banyak nilai plus yang dapat berguna bagi masyarakat. Untuk melaksanakan proses proyeknya mereka selalu bekerja keras melakukan penelitian dan sudah siap menang atau kalah.
“Kami tidak takut karena setiap proyek dari masing-masing finalis TEY10 memiliki manfaat untuk orang banyak. Kami akan tetap berusaha dan bekerja keras serta siap bersaing dengan finalis lainnya," ujar Maria.
Mereka berharap agar alat yang dirancang dapat berguna bagi orang banyak. (Tiwi & Nurul)