Proyek Muhammad Fahmi dan Tatang Sasongko dari SMA Muhammadiyah Pakem, Yogyakarta berjudul“Pemanfaatan Limbah Salak Pondoh Menjadi Bioetanol dan Pupuk Organik” Manfaat dari proyek ini adalah dapat meningkatkan nilai tambah dari buah salak itu sendiri, mampu memberdayakan para petani salak, ikut berkontribusi dalam upaya mencari energi alternatif.
“Nilai plus dari projek kami adalah kami menggunakan salak busuk atau salak sortiran terakhir yang selama ini tidak dimanfaatkan, semua hampir dapat dimanfaatkan dari kulit hingga bijinya,” ujar Fahmi menyebutkan nilai plus dari proyeknya ini.
Support dari orang sekitar saat mereka terpilih menjadi finalis, membuat mereka tambah semangat walaupun pada awalnya tidak yakin akan masuk menjadi finalis 25 besar yang biaya implementasinya dibiayai oleh Toyota. Sampai saat ini mereka sudah mulai melakukan proses pembuatan etanol dari buah salak seperti menggiling dan memfermentasi salak.
Setiap finalis pasti memiliki harapan bahwa proyeknya akan terus berjalan sampai selamanya, tidak terkecuali Fahmi dan Tatang.
“Harapan kami adalah projek kami dapat terus berjalan dan dapat memberi manfaat luas bagi masyarakat, serta meningkatkan ekonomi para petani salak.” (Nurul)