Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tips Bikin Komik Simpel Tapi Memorable Dari Faza Meong Kreator "Si Juki"

Rizki Ramadan - Kamis, 25 Agustus 2016 | 11:42
Faza Meonk, komikus Si Juki
Rizki Ramadan

Faza Meonk, komikus Si Juki

Apa yang membedakan komik Marvel dan komik Doraemon? Selain genre ceritanya, satu hal yang paling beda dari keduanya adalah gaya gambarnya. Komik Marvel selalu menampilkan gambar yang realis, semenara komik macem Doraemon lebih kartun gambarnya. Simpel banget karakternya. Tapi, baik Doraemon atau pun komik-komik Marvel punya kesamaan: sama-sama terus dikenal sepanjang masa.

Itu menjadi bukti kalau sebenernya kita nggak perlu ngasah skill sampai bisa gambar realis dulu untuk nyoba mulai bikin komik, dengan karakter gambar yang simpel komik kita juga bisa bikin pembaca ketagihan.

“Karakter simpel itu lebih mudah diinget. Mudah masuk ke kepala orang,”...

...ujar Faza ‘Meonk” sang komikus Si Juki saat HAI temui di sesi talkshow LINE Creative Day, pada 6 November lalu. Lebih lanjut lagi, komikus tetap Webtoon ini berbagi tips untuk kita mulai bikin komik dengan karakter simpel. Yuk, simak!

Mengembangkan Cerita dari Kekuatan Karakter Tokoh

Perlu kita pahami dulu, sebuah komik dengan karakter yang simpel biasanya menguatkan peran si karakter utamanya. Cerita di sebuah komik, jadi nggak berasa gregetnya deh kalau bukan dilakoni sama si karakter simpel itu.

“Contohnya Spongebob. Kalau nggak ada Sponge Bob-nya nggak ada ceritanya. Yang membentuk ceritanya adalah karakternya,” ujar cowok yang juga jadi CEO Pionicon Management ini.

Matengiin Konsep Visual Karakter

Walau secara visual simpel, sebuah karakter tetap kudu punya konsep yang kuat. Untuk itu, komikus kudu mikirin dulu sebelum eksekusi gambar.

Menurut Faza, ada empat unsur penting yang perlu diperhatikan dalam konsep karakter. Pertama, latar belakang karakter yang mencakup daerah asal karakter, lingkungan tempat tinggalnya, sampai bagaimana keluarganya.

Kedua, ciri fisik. Tentuin, dia mau jadi karakter yang lucu, dan terlihat lugu, atau serius, misalnya. Sesuaikan juga dengan latar belakangnya.

Ketiga, sifat. Menurut Faza, karakter itu sifatnya harus seimbang. Nggak boleh terlalu baik. Harus ada sisi negatifnya juga. Selain itu, karakter juga perlu punya kesukaan. “Kita bikin, deh, tuh, daftar sifat dan kesukaannya. Dari situ bisa muncul ide cerita.”

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x