Hashtag #KamiTidakTakut boleh digunakan siapa saja untuk menguatkan kekompakan Indonesia bahwa serangan teroris di Sarinah waktu itu tidak berhasil menakut-nakuti warga sipil di Jakarta.
Kamu atau teman-teman kamu, mungkin sempat ikutan meramaikan hashtag yang sama. Itu boleh-boleh saja guys! Sebagian malah ada yang bangga sama petugas Interpol yang dengan gagah melumpuhkan teroris, sampai-sampai mereka juga ingin “segagah” pria berseragam kaos biru berkerah dengan tulisan “POLISI” di punggungnya. Abaikan soal sepatu ‘mahal’ dan tas bermerek yang disandangnya, sebab yang paling diikuti warga adalah kaos bertuliskan ‘Turn Back Crime’ yang menempel di dada.
Kemudian kaos itu jadi tren. Orang-orang jadi ingin membelinya. Dan meski tugasnya bukan memberantas kejahatan, kaos itu ada di setiap kesempatan. Di mall, di jalan, pasar, pabrik dan parkiran. Kaos itu sudah jadi seragam pasaran. Alhasil kita jadi sulit membedakan mana yang petugas kepolisian, warga sipil dan atau penjahat?