Follow Us

4 Faktor Penyebab Kegemukan Pada Cewek

Afra Augesti - Jumat, 20 Mei 2016 | 03:01
Wanita yang tengah berjalan kaki di mall sembari menenteng tas belanjaannya
Afra Augesti

Wanita yang tengah berjalan kaki di mall sembari menenteng tas belanjaannya

Di Indonesia, kondisi beban ganda malnutrisi (double burden) masih menjadi masalah utama. Berdasarkan data World Bank di tahun 2015, terdapat 8,4 juta anak Indonesia di bawah usia 5 tahun yang menderita malnutrisi kronis dan kekerdilan akibat kemiskinan dan atau kurangnya pemahaman orangtua soal standar kecukupan gizi anak. Kondisi kayak gini, justru bisa menghambat perkembangan otak dan meningkatkan kemungkinan terjadinya diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.

Di sisi lain, menurut Riset Kesehatan Dasar di tahun 2013, kondisi orang dewasa yang menderita obesitas atau kegemukan akibat mengkonsumsi kalori berlebih, meningkat sampai 2 kali lipat dalam dekade ini, sehingga 24 juta pria dan 40 juta wanita Indonesia saat ini menderita obesitas. Obesitas terjadi karena banyak hal, namun 90% kasus obesitas terjadi karena asupan makanan yang melebihi kebutuhan dan nggak diimbangi dengan aktivitas yang cukup buat ngebakar kelebihan energi yang ada.

Nah, ada 4 faktor yang menyebabkan obesitas di remaja dan orang dewasa nih. Faktor pertama adalah hormon yang nggak seimbang. Biasanya, terjadi pada cewek di atas usia 25 tahun. Penurunan hormon pertumbuhan yang berfungsi menjaga massa otot menyebabkan terjadinya penurunan massa otot.

Faktor kedua adalah kinerja metabolisme yang melambat hingga 5% setiap 10 tahun sejak menginjak usia 25 tahun. Padahal, rata-rata orang dewasa di Indonesia mengkonsumsi 500 KKal lebih banyak dari yang dibutuhkan setiap harinya.

Faktor ketiga terjadi karena kurangnya aktivitas fisik atau olahraga. Duh, udah nggak jamannya deh buat malas-malasan olahraga. Sederhana aja, berjalan kaki di mall selama satu jam saja sudah cukup membakar banyak kalori yang ada di tubuh kita, kok. Meski hasil akhirnya, kaki kita pegel! Hehe....

Faktor keempat karena kurangnya jam tidur yang bisa menyebabkan metabolisme tubuh nggak teratur. Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Archives of Disease in Childhood, kurangnya waktu istirahat bisa mempengaruhi pembentukan glukosa yang berujung pada munculnya penyakit diabetes.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest