Nggak tahu apa yang ada di kepala FernandoChristian Halim, sehingga ia nekat mengakhiri nyawanya dengan cara menggantung diri di dalam rumahnya di jalan Semolowaru Elok Blok Y-23, Surabaya pada Senin (15/2) kemarin.
Cowok berusia 15 tahun itu pernah mengancam akan bunuh diri jika orangtuanya tidak mau merayakan ulang tahunnya yang jatuh pada Selasa, 16 Februari 2016.
Ayah korban, Ferry Christian Halim menemukan mayat anaknya tergantung menggunakan tali tampar di tangga dekat dapurnya. Sepeti dikutip dari Tribun Surabaya, pada Senin pagi, Fernando ditinggal pergi oleh orangtuanya untuk bekerja. Fernando dalam keadaan tidur, lebih dari setengah hari ditinggal tanpa pengawasan orangtua, Nando ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
“Kabarnya, jam 15.00 orangtuanya itu sudah pulang, tapi karena terjebak hujan,jadi dia tunggu sampai reda,” ujar tetangga korban yang nggak mau disebutkan namanya.
Menurut perempuan 48 tahun itu, sebelum korban meninggal, ia sempat mengatakan ancamannya tentang akan bunuh diri kalo orangtua tidak merayakan ulang tahun yang ke-15tersebut.
“Nggak tahunya, Nando beneran bunu diri, kasihan anak itu,” ucapnya lagi.
Diketahui dari warga sekitar, Nando adalah anak berkebutuhan khusu (ABK) yang kadang punya reaksi berbeda dengan anak-anak remaja seumurannya. Meski begitu, kepergian Nando tetap mencurigakan. Sampai saat ini, Kapolsek Sukolilo Noerijanti telah memeriksa kondisi korban. Ia mengatakan, sejauh ini dugaan kematian Nandi adalah murni karena bunuh diri, sebab tidak ditemukan tanda-tada penganiayaan dalam tubuh korban.
*foto ilusrtrasi