HAI-ONLINE.COM - Soccer Mommy bukan emak-emak, tapi nama panggung dari Sophia Regina Allison (Usianya baru 25). Doi baru aja manggung di Singapura pada 25 Februari lalu di gelaran The Alex Blake Charlie Sessions.
Sebagai solis yang bawain indie rock, Sophia udah dapet pengakuan dari industri. Kayak album terbaru doi, Sometimes Forever, masuk list sejumlah media sebagai Best album of 2022.
Nah, HAI dapat kesempatan wawancara eksklusif nih bareng Soccer Mommy. Ngomongin Indonesia juga lho. Penasaran? Check it out!
Musik lo beberapa ada yang bersangkutan sama masalah dan hubungan pribadi. Gimana caranya lo ngasih batas antara privasi dengan hal yang harus lo sebar dalam karya?
Menurut gue ini tentang mencari sesuatu yang berasa benar terhadap diri lo, kayak ada semacam kesamaran yang lo cuma ngerti. Kayak lo taro semacam catatan kecil di sana.Dengan lirik lo punya banyak kesempatan untuk menulis hal yang deskriptif, tapi cuma lo yang paham artinya. Dan hal tersebut bisa aja punya makna yang berbeda di mata orang lain. Menurut gue itu keren kok, dan lirik bisa juga bermakna universal.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif HAI Bareng Ichiko Aoba: Ngomongin Sup Miso Hingga Jakarta
Musik lo punya elemen indie rock, pop, hingga folk. Gimana sih cara lo buat nge-blend genre musik?
Trik buat nyampur beragam hal adalah lo harus cinta dengan hal-hal tersebut. Lo nggak bisa bereksperimen dengan genre yang lo aja nggak peduli.
Kalo gue, gue suka musik pop dan indie rock. Gue suka musik electronic, classic, dan gue suka bereksperimen dengan hal-hal tersebut. Gue terinspirasi dengan genre-genre tersebut dalam beragam hal, dan gue bisa ngambil unsur-unsurnya dalam karya gue sendiri.
Lo punya banyak followers di medsos, terutama Instagram dan Twitter. Seberapa gede dampak media sosial ke diri lo sebagai musisi?
Sejujurnya nggak cuma punya dampak di karier gue, tapi juga semua orang. Kayak semua orang cari musik dari medsos nggak sih? Bahkan ketika gue baru mulai bermusik, gue rilis karya di Bandcamp, dan post link-nya di Twitter. Begitulah cara gue dapat fans dan akhirnya dikontrak record label.
Jujur gue nggak begitu pake media sosial sekarang, kecuali kadang-kadang Instagram pribadi. Karena berasa 'banyak banget'.
Denger-dengan nama panggung lo dari medsos juga?Iya dari Twitter.
Lo beberapa kali kerja sama dengan musisi lain. Apa sih yang bikin lo mau kerja bareng musisi lain?Yang jelas kerja sama dengan musisi itu harus bareng musisi yang gue suka. Kayak "wah gue bisa bikin sesuatu yang keren sama doi nih!"
Gue sih belum banyak ada kolaborasi ya, tapi misalnya yang kolab gue bareng Kero Kero Bonito tuh, gue suka banget Kero Kero Bonito dan hasilnya jadinya keren banget!
Rencana lo setelah ini apa nih?Gue lagi banyak nulis lagu, dikit lagi album baru kelar ditulis, terus bakalan ke studio deh buat rekaman. Nggak ada secara spesifik yang lagi dikerjain, gue bakal lihat tahun ini bakal ada apa.
Kapan-kapan manggung di Indonesia yuk. Fans lo banyak lho di sini.Gue cuma main show lain di Asia selain di sini (Singapura) yaitu di Tokyo, itupun sebelum pandemi. Dan itu kayak best time of my life. Gue sangat ingin kembali ke Asia, di mana aja deh. Jakarta pastinya keren.
Semoga gue bisa ke sana dalam waktu dekat. Kalo ada tawaran manggung, gue bakal sikat deh!
*Terima kasih kepada 24OWLS atas kesempatan berharga ini.