Saat itu guru olahraga mengadakan lomba tangkap bola. Di mana dalam perlombaan itu, setiap tim yang kalah sepakat untuk dihukum push up.
“Tim anak ini kalah dan dia disuruh push up sesuai kesepakatan yang dibuat rekan-rekannya satu kelas. Tapi dia nggak mau dan malah pulang ambil parang,” katanya. Beruntung saat itu aksi pelaku dicegah oleh warga dan guru-guru lainnya. Parang sepanjang 1 meter itu pun berhasil direbut dari tangan siswa tersebut. “Tidak ada korban jiwa, karena pihak sekolah dapat mengatasinya,” pungkasnya. Artikel ini telah tayang lebih dulu di Kompas.comdengan judul Kesal Karena Disuruh Push Up oleh Guru, Siswa SMK di Samarinda Ngamuk Bawa Parang