Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ironi Di Balik Lagu ‘Beautiful Boy’ dari John Lennon yang Kembali Happening

Rifka Amalia - Selasa, 21 Februari 2023 | 10:05
John Lennon and Sean Lennon / Paul McCartney and Julian Lennon
YouTube / Getty Images

John Lennon and Sean Lennon / Paul McCartney and Julian Lennon

HAI-ONLINE.COM –Karya “Beautiful Boy (Darling Boy)” dari mendiang legenda musik asal Inggris, John Lennon, akhir-akhir ini kembali populer di beberapa platform musik dan jadi back sound dalam banyak cuplikan mengharukan antara hubungan anak dan ayah.

Siapa sangka, banyak ironi dan kisah tragis yang cukup melekat dalam karya “Beautiful Boy (Darling Boy)”, khususnya pada final albumDouble Fantasy”.

Secara nggak langsung, lagu ini punya bias dan banyak sudut pandang yang akhirnya menimbulkan ‘forever discussion’ di linimasa.

Karya ini merekam Lennon yang berusaha menjadi ayah yang baik bagi Sean, putra keduanya, dengan memperlihatkan rasa cinta melalui lirik yang ia tulis.

Namun, diadaptasi dari Far Out Magazine, lagu ini juga cukup menggambarkan Lennon yang saat itu nggak bisa jadi seorang ayah yang baik bagi putra pertamanya, Julian, yakni hasil pernikahannya bersama Cynthia, yang telah bercerai sejak November 1968.

Mengutip dari catatan Elizabeth Grice tahun 1998 dalam Daily Telegraph London, secara singkat Julian ditinggalkan oleh ayahnya ketika dia berusia lima tahun dan hampir nggak pernah mendapatkan kasih sayang dari Lennon.

Bercerai dengan Cynthia, Lennon menikah dengan seorang wanita kelahiran Jepang Yoko Ono, dan akhirnya melahirkan Sean, yang menjadi putra favoritnya.

Baca Juga: Satu Minggu Bersama Yoko Ono dan John Lennon Lewat Film Dokumenter

Fakta lainnya, lagu ini adalah salah satu trek dari album “Double Fantasy”, yang merupakan karya terakhir Lennon, sebelum akhirnya ia tewas ditembak di Gedung Dakota, New York, tepat beberapa minggu setelah perilisan album tersebut.

Dicatat dari Medium, “Double Fantasy” yang dirilis pada November 1980 merupakan album pertama John Lennon setelah lima tahun 'pengasingan' yang ia paksakan sendiri.

Sejak meluncurkan album kritis “Mind Games” tahun 1973, Lenon belum pernah merilis album solo lagi, hingga akhirnya kembali ke bentuk semula dan memulai babak baru sebagai penulis lagu yang lebih tua dan bijaksana lewat “Double Fantasy”.

Menumpahkan setiap agresi yang terpendam pada mantan rekan bandnya serta keadaan dunia saat itu, 14 trek di “Double Fantasy” terlahir lewat Lennon yang lebih lembut serta damai.

Melalui “Double Fantasy”, John menulis sejumlah lagu yang mencerminkan pikirannya, termasuk "Beautiful Boy" untuk putranya Sean, “Watching the Wheels” yang merefleksikan waktunya ketika jauh dari industri rekaman, serta “Woman” yang menjadi surat cintanya untuk Yoko.

Ditulis dan dinyanyikan oleh Yoko, “Hard Times Are Over” menjadi karya terakhir dalam album tersebut, dengan menyisipkan sebuah harapan akan masa depan.

It’s been very rough (Ini sangat sulit).” “But it’s getting easier now (Tapi sekarang semakin mudah).” “Hard times are over (Masa-masa sulit telah berakhir).” “Over for a while (Habis sebentar).”

Penggalan lirik dari “Hard Times Are Over” tersebut nyatanya jadi sesuatu yang tragis.

Pada 8 Desember 1980, Empat dari lima peluru berongga mengenai Lennon di punggung serta bahu, dan menusuk paru-paru serta arteri. Lennon meninggal dalam mobil polisi saat melaju menuju Rumah Sakit Roosevelt.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x