Nah, kebosanan dapat terjadi ketika kita merasa energik, tetapi tidak ada tempat untuk menyalurkan energi tersebut. Bosan juga kita alami ketika merasa kesulitan untuk fokus pada suatu tugas.Dilansir dari BBC Science Focus Magazine, seperti lapar, haus, dan kesepian, kebosanan adalah perasaan negatif yang mendorong kita untuk mengubah perilaku.
Seleksi alam memilih manusia untuk merasa bosan karena manusia lebih mungkin untuk menemukan atau menciptakan hal-hal yang meningkatkan peluang kelangsungan hidup mereka, misalnya, mencari pasangan baru dan menyebarkan gen mereka lebih luas.Kepuasan mengarah pada rasa puas diri dan itu adalah strategi evolusioner yang dianggap berbahaya.
Gejala kebosanan Dikutip dari Healthline, kebosanan ditandai dengan perasaan kosong yang diikuti oleh rasa frustrasi.
Saat kita bosan, rentang perhatian kita mungkin terbatas dan kurang tertarik pada apa yang terjadi di sekitar.
Kita mungkin juga merasa apatis, lelah, gugup, atau gelisah. Dalam beberapa kasus, kebosanan dapat membuat kita lebih sulit fokus dan menyebabkan bisa merasa terganggu bahkan hingga stres.Setiap individu mengidentifikasi dan mengalami kebosanan secara berbeda. Dalam beberapa kasus, kebosanan dapat terjadi karena: istirahat atau nutrisi yang tidak mencukupi, tingkat stimulasi mental yang rendah, kurangnya pilihan atau kendali atas aktivitas sehari-hari dan juga kurangnya minat rekreasi yang beragam jugs persepsi waktu yang buruk.
Untuk mengatasinya, kamu perlu memperbaiki segala kekurangan, meningkatkan kehidupan tapi tak lantas merasa cepat puas. (*)
Artikel ini tayang di Kompas.condengan judul "Kenapa Manusia Bisa Merasa Bosan?"