HAI-ONLINE.COM -Dalam beberapa tahun terakhir, mungkin lo udah nggak asing sama tren ‘speed-up’ yang banyak bermunculan di timeline media sosial, terutama TikTok.
Masuknya tren remixspeed-up ternyata mendorong beberapa lagu buat masuk ke dalam puncak chart dan menjadi viral.
Cotohnya, lagu-lagu kayak ‘Escapism’ – Raye, ‘Bad Habit’ – Steve Lacy, dan ‘Them Changes’- Thundercat, berhasil mendapatkan jumlah streaming yang tinggi di beberapa platform musik termasuk Spotify dan YouTube, berkat adanya remixspeed-up tersebut.
Terus, apa sih daya tarik terbesar dari lagu yang dibuat jadi versi speed-up?
Dikutip dari artikel resminya (17/01), NME mengeksplorasi hubungan dari tren musik speed-up sama sebuah obsesi masa kini.
Dilansir dari NME, edit yang dipercepat ini disebut sebagai ‘nightcore.’
Awalnya, duo DJ Norwegia pertama kali memperkenalkan sub-genre ini pada tahun 2010, ketika mereka mulai membuat musik dansa beroktan tinggi, dengan mempercepat tempo dan menggeser trek ke nada vokal atas.
Menurut produser sekaligus penyanyi Oliver Tree, musik yang menjadi soundtrack anak muda di tahun 60-an nggak akan related sama anak muda di tahun 2023 dengan cara yang sama.
Hal itu terjadi karena mereka menjalani kehidupan yang berbeda di dunia yang berbeda, pada titik yang benar-benar berbeda dalam sejarah.
Baca Juga: Marak Tren Penonton Gigs Naik ke Panggung, Ini Pendapat Dongker
“Saat dunia berubah dan berkembang, begitu pula musik,” tutur Oliver.
Melalui NME, Program Manager untuk Global Music TikTok, Clive Rozario, bilang kalau fenomena tersebut juga nggak lepas dari campur tangan dan peran penting dari pemberdayaan fans atau konsumen.
“Orang nggak Cuma datang ke TikTok buat mengkonsumsi, tapi juga buat berkreasi.”
“Karena banyak yang suka, pada akhirnya, lebih banyak artis dan label yang mengikuti tren ini, dan bersandar sama momen 'menarik' dalam versi remix,” tutur Rozario mengenai tren speed-up.
“Kita udah melihat semakin banyak remix yang dipercepat dan diperlambat yang diluncurkan di TikTok, dan nggak lama dirilis secara resmi,” tambah Rozario kepada NME.
Sebuah survei singkat di halaman 'For Your Page' TikTok juga ngasih lebih banyak bukti bahwa tren nightcore masih kuat.