HAI-Online.com-Ajang Indonesia Fashion Week atau IFW 2023 bakal mengangkat tema 'Sagara dari Timur'.
"Keterlibatan Gen Z (di ajang IFW 2023) mencapai 30 persen. Sisanya millennial danbaby boomers. Ini kami lakukan agar IFW mampu menjadi representatif pasar Indonesia," kata Poppy Dharsono selaku Ketua Umum Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI)di Sarinah Thamrin, Jakarta.
Baca Juga: Sering Manggung Pakai Kostum Kompak Seragaman, Ahmad Dhani: Itu Fashion-nya Dewa 19
Soal desainer Gen Z yang terlibat, sambung Poppy Dharsono, beberapa dari mereka itu usianya masih 20 tahunan. Bahkan, ada yang baru lulus SMA.
"Ini membuktikan juga bahwa IFW menjadi rumah bagi desainer muda Indonesia. Kami fasilitasi mereka untuk berkembang, tentu yang kualitasnya sesuai dengan level IFW, ya," tambah Poppy.
Dari hadirnya Gen Z di IFW ini juga, sambung Poppy, memberi warna fashion di Indonesia yang lebih segar. Tentu, semua sesuai standar yang sudah ada di IFW.
Menurutnya juga, ajang IFW bakal menjadi salah satu cara memperkenalkan wastra Nusantara ke generasi muda.
"Jadi, IFW ini bukan hanya sekadar pekan mode tapi lebih dari itu. Terlebih, dengan tema Gorontalo ini, diharapkan masyarakat bisa lebih kenal dengan sulam karawo," ungkap Poppy Dharsono lagi.
Menyoal tema 'Sagara dari Timur' dipilihnya untuk memperkenalkan fashion khas dan pariwisatanya dari Gorontalo
Poppy mengatakan industri fashion dan budaya Indonesia bakal bisa menembus pasar Internasional dengan gencar mempromosikannya.
Lewat Indonesia Fashion Week, perlindungan budaya, sejarah Indonesia, hingga berkembangnya industri fashion terus meningkat.
"Kami berusaha semaksimal mungkin dalam memberikan komitmen kami kepada pelaku UMKM di industri fashion dan kraft. Mereka semua terdampak pandemi," pungkasPoppy Dharsono. (*)