Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Zen Aji Tetap Semangat, Band Jelek Ini Aja Dicintai Kurt Cobain

Alvin Bahar - Selasa, 17 Januari 2023 | 11:37
Zen Aji, apakah nasibnya akan seperti The Shaggs?
Dok Zen Aji/The Shaggs

Zen Aji, apakah nasibnya akan seperti The Shaggs?

HAI-ONLINE.COM - Belum lama ini lagu-lagu Zen Aji viral.

Jujur, bukan karena lagunya enak didengar. Karya-karya Zen Aji viral karena cenderung bikin ketawa orang yang dengar.

Yap, kualitas rekaman Zen Aji memang buruk. Temponya entah kemana, vokalnya terlalu di depan, dan lainnya.

Namun Zen Aji harus tetap semangat. Karena mungkin orang-orang aja yang belum nangkep di mana bagusnya lagu-lagunya.

Kisah Zen Aji ini mengingatkan HAI dengan The Shaggs.

The Shaggs adalah band yang berisi tiga bersaudara: Dorothy "Dot" Wiggin (vocals dan lead guitar), Betty Wiggin (vocals dan rhythm guitar), Helen Wiggin (drums).

Mereka terbentuk gara-gara sang bokap, Austin Wiggin, yang percaya The Shaggs bakal terkenal di dunia musik.

Masalahnya, The Shaggs nggak pernah punya keinginan buat jadi musisi. Mereka pun nggak punya bakal buat garap lagu dengan baik.

Baca Juga: Sering Dibilang Musisi Jenius, Andra Ramadhan: Gue Teori Musik Aja Nggak Tau

Jadi lah, lagu-lagu The Shaggs terdengar sangat 'ngaco': temponya ke mana-mana, gitarnya kayak nggak disetem, mainnya berantakan, dan hal-hal nggak umum lainnya.

Alhasil, debut album The Shaggs - Philosophy of the Worldyang dirilis pada 1969 gagal total.

"Kami tutup ruangan kontrol, dan ketawa sampe guling-guling. Jelek banget. Mereka nggak tau apa yang mereka lakukan, dan mereka nyangka bagus-bagus aja. Mereka kayak dari dunia lain," ucap produser Bobby Herne, mengenang sesi rekaman album unik tersebut.

Tahun 1975, Austin meninggal dan The Shaggs memilih bubar serta menjual alat-alat yang mereka miliki.

Beberapa dekade kemudian malah dipuji

Karier The Shaggs yang gagal sepertinya hanya karena mereka terlalu visioner.

Sebab di dekade 1980-an, justru banyak musisi mengapresiasi mereka.

Sejumlah orang percaya permainan The Shaggs yang berantakan, dan melodi yang aneh justru mereferensi musik Chinese, free jazz, atau karya Ornette Coleman.

Frank Zappa malah pernah bilang, "The Shaggs lebih baik dari The Beatles" dan wartawan musik legendaris Lester Bangs berkata "(The Shaggs) adalah salah satu tonggak penting dalam sejarah rock n' roll."

Tak lama pula, karya-karya The Shaggs dirilis ulang, dan dapat sambutan positif dari media.

Bahkan pentolan Nirvana dan legenda rock dunia, Kurt Cobain, menulis dalam jurnalnya kalo album The Shaggs – Philosophy of the World adalah salah satu dari 50 album favoritnya sepanjang masa.

"Gue denger mereka live, kayaknya bawain lagu Carpenters? Di mana mereka main di panti jompo, dan suara teriakan di lokasi lebih keras dari musik mereka," kata Kurt dalam sebuah wawancara.

"Mereka kayak band dari K Records," lanjutnya.

Yap. Mungkin memang pendengar musik belum siap aja saat The Shaggs muncul.

Begitupun dengan karya Zen Aji. Kalo mengutip film Back To The Future, "I guess you guys aren't ready for that yet. But your kids are gonna love it."

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x