Delapan band tersebut yaitu Lima dan Kotak (Jakarta), Ize dan Kapten (Bandung), Mata dan Olif (Surabaya), DF5 dan HOT-F (Yogyakarta). Mereke semua pun dipoles oleh produser Noey (Java Live), Baron dan Bengbeng (Pas Band).
Baca Juga: Kisah Kesuksesan Kotak dari Ajang Kompetisi Band yang Bisa Lo Tiru
The Dreamband bisa dibilang bukanlah kompetisi band biasa, yang mana pembentukan band di dalamnya itu nggak main-main.
Barisan player paten mendapatkan coaching superserius dari praktisi musik lokal, sampai pada pembentukan band pun mereka didampingi oleh seorang produser yang udah berpengalaman. Misalnya Doddy (Kahitna) yang memproduseri Kotak.
Alhasil, The Dreamband saat itu cukup menarik minat masyarakat luas. Terlihat dari bagaimana antusias yang sempat terpantau oleh HAI saat konser Grand Final di Teater Tanah Airku (tahun itu) berlangsung, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Penonton di lokasi saat itu bener-bener membludak. Saking dipenuhi antusias yang begitu tinggi, pintu kaca teater sampai pecah lho!
Dari band-band besutan The Dreamband di atas, mungkin yang lo tau saat ini masih eksis adalah Kotak.
Karena memang, selain berhasil menjadi "The Real Dreamband" (sebutan untuk pemenang) di ajang kompetisi HAI 2004 tersebut berkat hasil poling sms yang tinggi, kuartet rock asal Jakarta itu emang dinilai konsisten dalam penampilannya.
"Gue setuju kalo Kotak yang jadi jawara kali ini. Mereka solid! Gue juga setuju sama komentar Mas Erwin Gutawa yang bilang kalo tantangan sebenernya bakal dateng ketika mereka semua ngetop. Jangan sampe deh tuh egois individu bikin band jadi pecah dan nggak solid," pungkas Eno drummer Netral itu saat grand final The Dreamband 2004 itu setelah kemenangan Kotak.
Yup, sebuah band lengkap yang punya skill tinggi, style yang paten di atas panggung, lihai bikin aransemen, jago nyiptain lagu, dan terbukti ya dari sepak terjangnya Kotak hingga saat ini.