Pelatihan dimulai dari hal-hal sederhana seperti nama-nama hari, lalu Wawan berikan gerakan tangan untuk mewakili dari nama-nama hari tersebut.
Kemudian seluruh peserta menirukan dengan gerakan jari jemari tangannya.
Abu Musa Asy’ari dari Pendidikan Luar Biasa (PLB) angkatan 2021 mengatakan, ikut pelatihan juru bahasa isyarat ini cukup menyenangkan baginya.
Selain itu, ini juga dapat menambah pengalaman serta keterampilan membangun komunikasi dengan teman-teman disabilitas khususnya tunarungu.
“Saya di kelas jadi pendamping teman tuli dan ini sangat membantu saya jadi lebih optimal membantu teman-teman yang punya hambatan pendengaran. Jadi kalau misalnya dosen berbicara dengan teman tuli, saya bisa membantu mengarahkan. Dan itu saya seneng banget,” tutup Musa. (*)