Pernah kepikiran nggak kalau petani juga membutuhkan kegiatan manajemen untuk bertani? Mulai dari pemilihan benih, menanam Padi, memanen, hingga memasarkan Padi tersebut. Ini yang dipelajari di jurusan ini!
Seperti namanya, Agribisnis, yang merupakan penggabungan dua kata yang berarti pertanian (agri) dan bisnis. Jurusan ini pun nggak cuma memelajari bidang IPA. Tapi juga memadukannya dengan bidang bidang ilmu sosial, dalam hal ini Ekonomi.
Unsur Ekonomi di sini dikolaborasikan untuk menghitung kegiatan bertanam yang identik dengan pelajaran IPA. Jadi, buat yang semasa SMA ada di jurusan IPA, jangan kaget kalau nantinya harus gape soal Ekonomi.
"Waktu SMA dulu aku masuk IPA dan begitu masuk ke sini, semester pertama aku diajarkan tentang basic Ekonomi," sambar Pingkan Octaviani, mahasiswi tingkat dua jurusan Agribisnis Institut Pertanian Bogor (IPB).
Pingkan punya cerita unik soal awal ketertarikannya dengan Jurusan Agribisnis. Walau mengaku doyan Biologi, Pingkan sama sekali nggak berpikir masuk Agribisnis dulu.
"Pas aku masih sekolah ada mahasiswa dari IPB presentasi kampus di sekolah. Terus kakak-kakak itu bilang kalau Agribisnis masuk di anatara lima besar jurusan yang paling diminati di IPB. Katanya karena prospek ke depannya bagus," kenang Pingkan.
Untungnya keputusan Pingkan tepat. Kalau masuka jurusan ini, kita nggak perlu bingung soal kerjaan, setelah menyandang gelar Sarjana Ekonomi. Banyak banget perusahaan yang lebih memilih sarjana dari jurusan di bawah naungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen ini, dibanding dari Fakultas Ekonomi umumnya.
"Kalau Ekonomi umum, yang dipikirkan cuma sisi ekonominya. Sementara kalau Agribisnis banyak yang dipikirkan. Seperti aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran," jelas Pingkan.
Ngomong-ngomong soal bisnis, pasti nggak akan jauh dari wirausaha. Nggak heran mata kuliah kewirausahaan jadi salah satu unggulan di jurusan ini.
"Kalau sudah lulus mau buka usaha tapi nggak punya modal, aku jadi nggak khawatir. Sebab, dari awal kan memang sudah diajarkan untuk jadi entrepreneur," tutup Pingkan.