Estimator adalah pekerjaan berbujet hingga miliaran!Wah, emangnya kerjaannya ngapain? Estimator adalah orang yang bisa memperkirakan suatu biaya dalam sebuah proyek konstruksi. Seorang Estimator bisa mempersepsikan gambar 3 dimensi ke dua dimensi ataupun sebaliknya, dari 2 dimensi ke 3 dimensi.
Estimator bisa memberikan informasi-informasi untuk perhitungan bangunan. Kalau di koran kita baca iklan estimasi biaya kontruksi bangunan berkisaran angka ratusan juta, seorang estimator masih bisa menghandlenya dengan mudah. Namun bagaimana apabila estimasi bangunannya sudah mencapai angka milyaran rupiah? Tentunya diperlukan sebuah tim.
Tim estimator akan terdiri dari banyak orang dengan disiplin ilmu yang berbeda. Misalnya estimasi biaya pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan mekanikal, landscape, hardscape dan pekerjaan ekternal yaitu di luar bangunan.
Seorang estimator harus memiliki kemampuan:
- Kemampuan untuk membaca dan menginterpretasikan gambar dan spesifikasi
- Keterampilan komunikasi yang baik
- Pengetahuan dasar matematika
- Kesabaran dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan, teliti bekerja
- Pemahaman yang baik terhadap prosedur operasi lapangan
- Kemampuan untuk memvisualisasikan proyek 3D dari melihat gambar-gambar
- Kemampuan untuk mengidentifikasi risiko dan kemudian menetralisir mereka sebanyak mungkin
- Kemampuan untuk mengantisipasi semua langkah dalam membangun proyek konstruksi
- Kemampuan organisasi yang baik, untuk mengkomunikasikan Estimasi yang logis dan jelas dalam presentasi
- Kemampuan untuk memproduksi atau membantu membuat jadwal konstruksi
- Pemahaman yang baik tentang produktivitas tenaga kerja dan kinerja peralatan
- Pemahaman dan kemampuan untuk menggunakan perusahaan konstruksi sistem penetapan biaya pekerjaan
- Kemampuan untuk mengenali standar perusahaan konstruksi untuk kapan memperkirakan biaya, tidak berlaku untuk item baris tertentu dalam perkiraan
- Pemahaman tentang hubungan kontrak
- Kreativitas dan kemampuan untuk memikirkan alternatif metode konstruksi
- Kemampuan untuk mengembangkan strategi untuk menjadi sukses dalam penawaran dan negosiasi proyek
- Kemampuan untuk memenuhi tenggat waktu dan masih tetap tenang
- Memilik kode etik
1. Membuat Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek, yang meliputi:
- Membuat Daftar Rincian Pekerjaan secara Lengkap berdasarkan Gambar Bestek Proyek.
- Melakukan Perhitungan Volume dari setiap Item Pekerjaan
- Membuat Analisa Perhitungan dari setiap Item Pekerjaan (yang terdiri dari Bahan dan Upah Kerja).
- Melakukan Rekapitulasi (Perhitungan Total) Rencana Anggaran Biaya (RAB) tersebut.
- Membuat Daftar Rincian Pekerjaan secara Lengkap berdasarkan Gambar Bestek Proyek.
- Melakukan Perhitungan Volume dari setiap Item Pekerjaan
- Membuat Analisa Perhitungan Upah Kerja dari setiap Item Pekerjaan
- Melakukan Rekapitulasi (Perhitungan Total) Upah Kerja pada Proyek tersebut.
4. Ikut membantu dalam Menyusun Berkas Penawaran Harga Borongan, yang biasanya dibuat untuk Owner (Pemilik Proyek) dan Lelang Tender Proyek Swasta atau Pemerintah.
5. Memberikan Data Informasi pada bagian Pembelian (Purchasing), untuk membeli Bahan dan Barang Kebutuhan Proyek di lapangan, baik itu Jumlah (quantity), Jenis, Merk, dan Spesifikasi Barang yang hendak dibeli.
6. Melakukan Kontrol terhadap Pemakaian Bahan yang dilakukan di lapangan (Proyek), apakah sesuai dengan Perhitungan Semula atau tidak. Memeriksa apabila ada Terjadi Selisih dan mencari penyebabnya. Apabila ada keborosan Pemakaian Bahan, sebaiknya ditindaklanjuti.