Follow Us

Gerakan Satu Lawan Satu Tepis Tawuran Pelajar

- Minggu, 28 Oktober 2012 | 07:52
Gerakan Satu Lawan Satu Tepis Tawuran Pelajar
Hai Online

Gerakan Satu Lawan Satu Tepis Tawuran Pelajar

Ingin tahu apa yang ada di pikiran para remaja dan anak muda kalau mereka sudah ngomongin soal tawuran pelajar di Jakarta? Saat mereka ikut menyaksikan maraknya aksi kekerasan, Kebrutalan, bahkan pembunuhan sesama teman sendiri, anak muda ini pun dibuat gerah dan marah atas tindakan salah kaprah teman-teman sebayanya.

Atas peristiwa itulah, perwakilan anak muda yang terdiri dari pelajar SMA, musisi, penggiat blogger dan media anak muda menyatukan persepsi bahwa tawuran itu pembuktian diri yang salah. Untuk melawannya, mereka pun mendeklarasikan gerakan kreatif anti tawuran yang dinamakan 'Gerakan Satu Lawan Satu'.

"Tawuran itu udah ngerusak anak muda di Jakarta, di kota lain juga ada kebrutalan kayak gitu, bahkan udah sering banget sampai membunuh temannya sendiri. Itu nggak cool, Man!" Kata Deni perwakilan peserta deklarasi dari media majalah Hai, Minggu (28/10/2012).

Saat merangkul anak-anak muda untuk menepis tawuran, Deni juga menerangkan kalau gerakan yang bisa dilakukan oleh anak muda ini lebih untuk menunjukkan sisi positif diri melalui gerakan satu lawan satu.

"Lo bakalan fight dan eksis dengan gerakan ini. Karena gerakan ini lebih nunjukin sisi positif lo. Mending ambil gitar, nyalaikan terus main band. Ambil papan terus main skateboard dan keliling dunia karena prestasinya. Nyalain motor lo terus ikutin lomba," terangnya lagi.

Penggiat blog, Benakribo yang ikut menggagas gerakan satu lawan satu pun yakin, gerakan ini akan dapat mengeliminasi aksi tawuran.

"Gerakan ini kita bentuk karena kita benci banget tawuran di Indonesia, terutama di Jakarta. Kita beneran nggak suka ada berita tawuran. Kita tahu, Indonesia banyak yang berprestasi, jadi dari pada ngebahasin yang jelek-jelek, kita bikin prestasi dan sebarin yang positif aja," katanya.

Sama halnya dengan penulis buku Pocong juga Pocong, Arief 'Poconggg' ini menjelaskan gerakan satu lawan satu lebih mengedepankan tindakan sportif, gentleman dan anak muda banget.

"Intinya berkarya, main apa aja yang penting lo suka dan jalanin dengan cinta. Dari pada tawuran, mendingan seru-seruan kayak gini (bermusik.red)" ucapnya.

Para personil Killing Me Inside lain lagi, dengan singkat, mereka bilang gerakan satu lawan satu adalah berkutat dengan satu hal yang sangat disenangi. "Perhatiin yang lo suka apa, mainin, liatin sampai bisa!"

Penyiar radio Prambors Kika pun membandingkan anak muda dulu sama sekarang. Singkatnya, pemuda jaman dulu disibukkan lawan penjajah, kalau sekarang lawan pelajar. Tapi lawan dengan prestasi kita.

Spesial untuk pelajar cowok yang suka tawuran, Fendri anak muda Jakarta bilang kalau cowok-cowok yang suka tawuran, justeru di mata cewek, aksi itu nggak ada keren-kerennya sama sekali.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest