Follow Us

Ahmad Dhani Sering Dituduh Larang Ari Lasso Keluar dari Dewa 19, Kenyataannya Ini

Arlingga Hari Nugroho - Kamis, 01 September 2022 | 16:35
Ahmad Dhani mengakui kalau dirinya melarang Ari Lasso kaluar dari Dewa 19 di akhir tahun 90-an.
Instagram/ari_lasso

Ahmad Dhani mengakui kalau dirinya melarang Ari Lasso kaluar dari Dewa 19 di akhir tahun 90-an.

HAI-Online.com - The only one Ahmad Dhani akhirnya angkat bicara soal tuduhan yang mengatakan kalau dirinya melarang Ari Lasso kaluar dari Dewa 19 di akhir tahun 90-an.

Frontman Dewa 19 ini mengakui kalau dirinya memang sengaja menahan Ari Lasso untuk nggak langsung keluar dari Dewa 19.

"Itu sejak 1995 Ari Lasso memang sudah minta keluar, iya [karena narkobanya]. Kita aja yang melarang," ucap Dhani kepada Daniel Mananta, "Kita aja yang nggak mau."

Baca Juga: Ahmad Dhani Kenang Lagu 'Swear': Logatnya Aneh, Ari Lasso Nggak Cocok Nyanyinya!

Hal ini diceritakan Ahmad Dhani ketika diwawancara di channel YouTube Daniel Mananta Network beberapa tahun lalu.

Alasan yang membuatnya menahan Ari Lasso diakui Dhani lantaran masih banyak jadwal manggung yang harus diselesaikan oleh Dewa 19.

"Ya karena kan konser kita banyak. Bayangin aja kalo kita di depan ada 100 konser, kan tinggal dikali kita pendapatannya berapa," kata Dhani.

"Terus tiba-tiba [Ari Lasso] keluar kan kita nggak dapat penghasilan, itu aja sih. U-U-D, ujung-ujungnya duit," imbuh Dhani sambil tertawa.

Baca Juga: Kenang Album Terbaik Terbaik Dewa 19, Ari Lasso: Kita Semua Ngikut Maunya Ahmad Dhani

Ari Lasso merupakan vokalis pertama Dewa 19 sejak tahun 1991 yang telah menghasilkan banyak lagu hits.

Beberapa album pernah dikerjakannya bersama Dewa 19 seperti Dewa 19 (1992), Terbaik Terbaik (1995), Pandawa Lima (1997), dan The Best of Dewa 19 (1999).

Meskpun begitu, Ari Lasso akhirnya memutuskan untuk hengkang dari Dewa 19 setelah terjerat narkotika pada tahun 1999.

Kepergian Ari Lasso selanjutnya digantikan oleh vokalis Once Mekel yang mulai mengisi suara untuk karya penuh album Bintang Lima di tahun 2000.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest