HAI-ONLINE.COM – Vokalis sekaligus produser elektronik kelahiran Indonesia, BLOODMOON aka Dougy Mandagi (Temper Trap) merilis EP perdananya ‘Giving Up Air’ pada 19 Agustus 2022 via Future Classic.
Bersamaan dengan peluncuran EP terbarunya, BLOODMOON juga merilis video klip dengan estetika visual surealis dan kasar untuk trek utama ‘As Time Goes By’.
Mengisahkan sebuah homecoming sekaligus perpisahan dengan masa lalu, 'As Time Goes By' adalah komposisi synth-heavy euforik yang mencerminkan bagaimana BLOODMOON menemukan dirinya yang baru dan otentik.
Disutradarai oleh Deby Sucha, video klip untuk lagu ini menggambarkan realisme kasar dari subkultur trek-trekan motor di Jakarta yang telah diproses secara visual dengan treatment VFX datamoshing eksperimental untuk menciptakan estetika surealis yang menakjubkan secara visual, yang berbicara tentang gagasan penemuan dan eksperimentasi, dua konsep yang sangat penting bagi perjalanan BLOODMOON.
Baca Juga: Mengenal Bloodmoon, Proyek Solo Dougy Mandagi yang Punya Lagu Jadi Soundtrack FIFA 22!
EP ini merupakan karya reflektif yang menggugah jiwa dan perasaan intim dari petualangan musikal Dougy yang bertransformasi dari bocah Indonesia yang tumbuh besar di Amerika, menjadi ABG dengan aksen bule yang kental di sekolah menengah di Bali, kemudian menjadi satu-satunya vokalis di Asia di skena indie rock awal 2000-an Melbourne, ia sempat merasa seperti orang asing karena kultur musik di sana yang homogen kala itu.
Setelah The Temper Trap menjadi salah satu musisi internasional terbesar Australia pada dekade ini, dengan 1 juta album terjual di seluruh dunia, sertifikasi platinum di AS & Inggris, nominasi BRITS, juga 2 album yang menduduki peringkat #1 di tangga lagu ARIA dan 4 penghargaan ARIA di dalam negeri, Dougy memutuskan untuk hiatus di tahun 2016, mencari sesuatu yang baru dan dekat dengan dirinya.
Akhirnya sejak saat itu, Dougy memantapkan diri untuk menjalankan passion di ranah musik elektronik.
“Saya bangga akhirnya merilis dan membagikan karya ini, yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan saya dalam 2 tahun ke belakang. Rasanya membebaskan ketika tahu bahwa lagu-lagu ini tidak lagi hanya milik saya, namun milik semua orang yang merasa terhubung dengannya. Saat itulah keajaiban yang sebenarnya terjadi.”
Dalam proses penggarapan EP perdananya ini, Dougy menarik kembali masa lalunya untuk memahami arah musik baru yang akan dijalaninya. Untuk kali pertama, ia merasa nyaman untuk menceritakan kisah pribadinya melalui karya-karyanya yang belum pernah ia jajal di proyek-proyek sebelumnya.
Bagi Dougy, ini menandai momen full circle dalam evolusi musiknya, dimulai dengan menjadi seorang bocah Indonesia yang terobsesi dengan musik dan kini sebagai seorang dewasa yang mencari tanpa henti, yang akhirnya tampaknya telah menetap di tempat yang tepat. Memang, setelah bertahun-tahun bepergian, Dougy kini berada di rumahnya.