HAI-ONLINE.COM -Setelah ramai kasus Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek)UNTIRTAdiTwitterkarena jemur mahasiswa baru alias maba 10 jam dan beri kekerasan fisik,akhirnya BEM UNTIRTA kasih klarifikasi.
Sebelumnya, kasus ini sempat ramai di Twitter setelah beredarnya beberapa tweet yang menuliskan adanya tindakan berlebihan dalam kegiatan ospek yang dilakukan Universitas Sultan Agung Tirtayasa (UNTIRTA), Serang, Banten.
Menyikapi hal tersebut,BEM UNTIRTA pun membagikan press releasedi akun Twitter-nya yang berisi klarifikasi atas rumor yang beredar selama ini.
Baca Juga: Maba Dijemur 5 Jam dan Dilarang Minum, Untirta Tanggapi Ospeknya yang Rame Kecaman di Twitter!
"Berita yang tersebar terkait teknis di lapangan yang menyatakan adanya tindak kekerasan yang dilakukan oleh panitia seperti yang beredar luar informasi dari akun twitter @collegemenfess yang menuliskan salah satu peserta kegiatan dirawat di salah satu Rumah Sakit di Kota Serang karena mengalamai perlakuan fisik dari kepanitiaan adalah TIDAK BENAR," tulis @BEM_KBM_UNTIRTA.
Selain itu, BEM UNTIRTA juga memberikan klarifikasi terkait adanya tindakan menjemur maba hingga 10 jam dalam kegiatan tersebut.
"Lalu, informasi yang beredar lainnya yang menyatakan bahwa Mahasiswa Baru dijemur selama 10 jam sudah jelas tidak sesuai dengan kondisi di lapangan," tambahnya.
Lebih jauh, BEM UNTIRTA menjelaskan rangkaian acara yang dilakukan selama kegiatan.
Baca Juga: Wejangan Ganjar Pranowo untuk Maba UGM: Mahasiswa Jangan Terlalu Banyak Mengeluh
BEM UNTIRTA menyebutkan kegiatan tersebut dimulai dari pembukaan acara, sesi mentoring di tempat teduh, ibadah sholat, dan melakukan Mozaik di lapangan dari siang hingga sore hari.
"Jadi, informasi yang beredar bahwa Mahasiswa Baru dijemur 10 jam sudah sangat jelas adalah HOAX," imbuhnya.
Selainmemberikan klarifikasi, BEM UNTIRTA jugamengingatkanmasyarakat untuk lebih bijak membaca informasi yang beredar biar bisa terhindar dari berita palsu.
"Mari untuk lebih bijak dalam mencari informasi, menelaah informasi. Bersama-sama mengidentifikasi mana berita PALSU (HOAX) dan mana berita yang ASLI. Jangan menjadi sumbu pendek yang mudah untuk terbakar dan meledak," tulis mereka di bagian akhir tweet.