Jika masyarakat tak bisa mengikuti, akan memunculkan pemikiran bahwa aspek material lebih penting dibanding aspekvalueatau nilai.
"Jadi yang penting itu punya tidaknya HP. Khawatirtemannya tahu (sehingga dibunuh), maka nilai dari nyawa dan manusia itu menjadi lebih rendah daripada HP itu sendiri," ungkapnya. (*)