"Dia nggak mau kerja jauh-jauh dari kami (orangtua), dia sempat bilang akan selalu di samping saya dan bapaknya sampai akhir hayat," terang Endang dengan haru.
Menurut pemaparan sang ibu, almarhum mulai merasakan sakit ketika mengurus prosesi yudisium.
"Sakitnya mulai terasa saat mengurus yudisium. Sudah transfusi darah. Namun, takdir berkata lain. Semoga anak kami tenang bersama Sang Khalik. Almarhum memang telah tiada. Namun, kenangan, kebaikan dan perjuangannya masih bersama kami. Doa kami selalu menyertainya di sana," pungkas Endang.
(*)