Follow Us

Alasan PKN STAN Hilangkan Prodi Bea Cukai: Ada Perilaku Negatif!

Reinaldy Royani - Senin, 25 Juli 2022 | 11:00
Alasan dihilangkanya prodi Bea Cukai dari PKN STAN
Kemenkeu

Alasan dihilangkanya prodi Bea Cukai dari PKN STAN

HAI-ONLINE.COM – Pada tahun ajaran 2022/2023 ini, Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN membuka kuota penerimaan mahasiswa baru sebesar 750 mahasiswa. Namun, salah satu program studi yang menjadi primadona yakni prodi Bea Cukai ditiadakan, loh kenapa nih?

PKN STAN untuk tahun ini hanya membuka tiga prodi antara lain Akunstansi Sektor Publik, Manajemen Keuangan Negara, dan Manajemen Aset Publik.

Mengenai dihilangkannya prodi Bea Cukai, Direktur PKN STAN , Rahmadi Murwanto, membeberkan alasan Kementerian Keuangan memberlakukan keputusan ini karena adanya penemuan perilaku negatif.

Perilaku negatif yang dimaksud di sini adalah lebih tepatnya motivasi yang salah dari calon mahasiswa yang sengaja mengincar posisi PNS Ditjen Bea Cukai.

Selama ini, banyak anggapan kalo setelah lulus dari STAN, mahasiswa akan langsung jadi PNS di Ditjen Bea Cukai dan mendapatkan gaji yang besar.

Baca Juga: Info Lengkap Penerimaan PKN STAN 2022: Dari Cara Daftar, Syarat, Sampai Jurusan Kuliah

"Nah itu berdasarkan penilaian kami, ada tuh perilaku-perilaku negatif setelah itu. Artinya kan motivasi dari awal bukannya mengabdi jadi ASN di mana pun mereka berada kan. Wah saya jadi pegawai Pajak nih, DJBC, banyak uang, dan sebagainya," ucap Rahmadi dikutip dari Instagram Live Beasiswa OSC, Senin (25/7/2022).

Menurutnya, kalo kita melihat pada tunjangan kinerja dan lain-lain di Kementerian Keuangan, PNS Ditjen Bea Cukai emang dapet penghasilan yang lebih besar dibanding instansi lain.

Motivasi masuk PKN STAN seperti mengincar posisi tertentu biar punya gaji gede inilah yang menurut Rahmadi adalah perilaku yang salah dan dinilai negatif.

Baca Juga: Ini Syarat Rata-Rata Nilai Ijazah dan Minimal UTBK untuk Masuk STAN

"Kalau soal penghasilan, sepanjang mereka bekerja dengan baik, mereka serius, saya yakin karir mereka akan baik dan penghasilan pelan-pelan akan bagus," papar Rahmadi.

Nggak cuman tujuan masuk aja yang salah, PKN STAN juga punya masalah klasik terkait sikap alumni yang keberatan saat mendapatkan penempatan sesuai ikatan dinas kerja.

"Kemudian ketika mereka ditempatkan ke daerah yang nggak bagus, kesel dan sebagainya. Nah ini jadi salah gitu lho. Indonesia ini luas, di mana pun kita perlu siap untuk berkontribusi," ungkap Rahmadi.

Nah jadi itu sob alasan dihilangkannya prodi Bea Cukai, ada nggak dari lo semua yang udah mau daftar, eh taunya udah nggak ada!

(*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest