Follow Us

Siswa Indonesia Berhasil Raih 5 Medali dalam IMO 2022, Olimpiade Sains Tertua dan Terbesar di Dunia!

Tanya Audriatika - Rabu, 20 Juli 2022 | 11:00
Siswa Indonesia Raih 5 Medali di Olimpiade Matematika Internasional 2022.
Dok. Kemendikbud Ristek

Siswa Indonesia Raih 5 Medali di Olimpiade Matematika Internasional 2022.

Kenaikan nilai yang signifikan

Koordinator Juri Matematika, Aleams Barra bersyukur dan mengapresiasi hasil kerja keras peserta olimpiade dan seluruh pihak yang telah mendukung timnya.

“Anak-anak sudah melakukan yang terbaik dan untuk Puspresnas, saya mengapresiasi juga karena telah mempersiapkan olimpiade ini,” kata Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Barra menjelaskan, dari perolehan nilai tim secara total, ada perbaikan capaian nilai yang signifikan dibanding tahun sebelumnya. Pada 2021 kata dia, nilai total tim adalah 99, sedangkan pada tahun ini nilai totalnya adalah 151.

Ia menambahkan, kenaikan seperti ini nggak hanya dialami Indonesia, tapi juga negara-negara lain yang tingkat kenaikan nilainya lebih tinggi dari kenaikan yang dialami Indonesia.

“Dengan demikian meskipun nilainya naik, ranking relatif Indonesia terhadap negara lain mengalami penurunan, dari rangking 32 menjadi ranking 38,” ungkapnya.

Namun, ia bangga karena peserta Indonesia yaitu Rafael nyaris mendapatkan mendapatkan emas dengan hanya terpaut dua angka. Begitupun Sandy yang nyaris mendapatkan Perak dengan terpaut satu angka saja.

Terkait persiapan, Barra menjabarkan bahwa aktivitas pembinaan yang selama ini dilakukan lebih banyak berbentuk diskusi antar sesama peserta olimpiade.

Para peserta lintas generasi turut berdiskusi bersama mengerjakan soal yang telah disiapkan. Sementara para pengajar bertindak sebagai fasilitator yang mengarahkan peserta dan memberi beragam materi dasar.

Baca Juga: Slank Bikin Koperasi di Markas Jalan Potlot Jakarta, Slankops: Dari Slankers untuk Kesejahteraan Bersama

Barra mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang terjadi membuat frekuensi diskusi yang dapat mereka lakukan secara luring dalam masa persiapan menjadi sangat minim.

“Sebelum pandemi, pembinaan dapat berlangsung selama empat minggu. Namun sekarang kita hanya bertemu maksimal 15 hari dan semuanya online. Beruntung, sebelum berangkat, kita bertemu secara langsung selama tiga hari,” terangnya.

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest