HAI-ONLINE.COM - Ardhito Pramono resmi merilis album penuh perdananya bertajuk Wijayakusuma pada Rabu (13 Juli), yang dipayungi oleh Aksara Records sebagai penanda kembalinya label rekaman itu setelah hiatus selama 12 tahun. Terinspirasi salah satunya oleh Fariz RM, Wijayakusuma menjadi kumpulan karya Ardhito dengan ragam aksara Indonesia berkat dialog jam 2 pagi bersamaNarpati 'Oom Leo' Awangga.
Ardhito mulai dikenal pada 2013, dengan musiknya yang berjalan di seputaran pop/jazz dengan nyanyian lirik bahasa Inggris. Nah, untuk pertama kalinya kini lewat delapan lagu dalam Wijayakusuma, Ardhito melahirkan karyanya dengan sentuhan Indonesia sebagai dasar utamanya.
Dalam Wijayakusuma ini, Ardhito juga menerima arahan dariOom Leo yang juga menulis beberapa lirik di album solois ini.
"Berkat obrolan jam 2 pagi bareng Oom Leo itu bener-bener mengilhami gue untuk berkarya lebih indah lagi, lebih bisa mengapresiasi apa yang sudah semestinya. Jadi bener-bener banyak ter-influence dari cerita dan kisah-kisahnya Oomleo tentang hal-hal yang Indonesia banget," jelas Ardhito saat ditanya tentang alasan penggunaan Bahasa Indonesia full dalam album penuh perdananya ini.
Ardhito memang menulis lirik-liriknya dengan padanan aksara Indonesia yang beragam.
Single pertama yang berjudul sama dengan nama albumnya ini, banyak memuat kata yang jarang digunakan dan dipadu dengan bahasa Jawa yang dinyanyikan oleh pelaku macapat Peni Candra Rini.
Oom Leo awalnya bingung dengan kemungkinan untuk Ardhito membawakan lagu berbahasa Indonesia.
Karena masalah yang paling utama, arus yang ada saat ini, apa yang terjadi saat ini di kazanah musik teman-teman muda yang bergerak di ranah ini,selalu berpatokan ke luar negeri.
"Ardhito Pramono, namanya aja udah Indonesia dan Jawa banget, jadi gue bertanya-tanya awalnya 'pernah nggak sih lo berpikir untuk mengadaptasi sebuah culture yang ngebawa lo' gitu. Dan terjadilah dialog2 tentang Indonesia antara gue dan Ardhito di 2019 awal hingga akhir," jelas Oom Leo tentang ide awal mereka untuk karya Ardhito ini.