HAI-Online.com -Perjalanan untuk masuk kuliah selalu punya kisah masing-masing, terlebih kalau mau masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Momok sulitnya soal-soal UTBK selalu jadi makanan sehari-hari buat pejuang PTN.
Saking sulitnya, beberapa orang memilih untuk ikut bimbingan tambahan, bahkan gap year untuk belajar selama setahun. Ada yang ambil gap year karena gagal di SBMPTN, ada juga yang memang sengaja belajar lagi.
Namun, haruskah kita belajar di kursus tertentu sebelum masuk PTN?
Sebenarnya, itu tergantung pada kapasitas dan pilihan yang mau lo ambil. Ngerasa mampu nggak perlu ikut kursus? Silahkan! Mau ambil kursus karena kekurangan bahan belajar? Gas!
Nah, daripada lo bingung, nih ada beberapa hal yang bisa lo pertimbangkan sebelum akhirnya lo daftar BTA.
Beberapa pertimbangan ini HAI dapatkan dari wawancara bersama alumni gap year, Salventina Puspa dan Felix Joviandi.
Sumber Pengetahuan Lo Seluas Apa?
"Gue ikut BTA karena gue sadar kalau misalnya resource gue belum seluas itu, sehingga gue butuh bahan belajar dari soal-soal yang dikasih lewat BTA," jelas Felix melalui wawancara online pada Minggu (12/6).
Felix Joviandi atau akrab disapa Felix adalah mahasiswa Kedokteran Universitas Diponogoro, Semarang.
Sebelum akhirnya lolos SBMPTN, ia mengambil satu tahun jeda atau gap year. Menurutnya, mengambil kursus seperti BTA atau inten dapat berguna untuk variasi materi dan jugaguidancedari para pengajar di sana.
Baca Juga: Biar Tetap Produktif, Ini 7 Hal yang Bisa Lo Lakukan Kalau Ambil Gap Year!