"Waktu gap year itu, gue kan cuma belajar doang. Di situ, gue bener-bener serius belajar. Apalagi, waktu SMA gue kan bahasa. Tapi, pas PTN gue kanambil jurusan soshum. Di mana gue tuh tidak begitu banyak mempelajari pelajaran-pelajaran di soshum. Misalnya, sosiologi ekonomi geografi. Jadi, setiap harinya, gue selalu bikin jadwal dan target. Pokoknya hari ini harus udah bisa materi yang mana, besok lanjut belajar yang mana, dan seterusnya," ujar Salven.
Setiap harinya, Salven mengaku selalu punya target harus menonton berapa video pembahasan dan ngerjaiin berapa soal. Sehingga, dalam satu tahun nggak ada satupun hari yang terlewat sia-sia.
Tentunya, masuk bimbingan ataupun enggak, keputusan paling tepat adalah menyesuaikan dengan segala kapasitas yang lo punya; baik secara mental dan finansial. Sesungguhnya, bimbingan hanyalah wadah, karena kalau usaha lo nihil dan lo mageran ya... sama aja sob.
Mengutip kata-kata Felix pas wawancara, "Cobalah untuk selalu introspeksi diri. Jangan sampe mindset lo mengatakan bahwa ini tuh cuma coba-coba doang. Karena, kalau mau masuk PTN ya emang nggak bisa instan, harus rajin, rajin, rajin, pokoknya rajinnya 3 kali!"