HAI-ONLINE.COM - Svalbard, Norwedia adalah rumah bagi Global Seed Vault, atau juga dikenal sebagai Doomsday Vault dan lokasinya jauh di dalam pegunungan Arktik.
Apaan tuh?
Dilansir melalui Loudwire, Global Music Vault bakal menyimpan tumpukan musik, yang disimpan di kaca sebagai bagian dari usaha kolaboratif Project Silica oleh Elire Group dan Microsoft.
Sebagaimana dinyatakan dalam siaran pers Elire Group, "ini adalah grup ventura (investasi dalam bentuk pembiayaan berupa penyertaan modal), mengkomersialkan konsep global dengan usaha kami sendiri untuk mobilitas, infrastruktur, penerbangan listrik, dan brangkas musik global."
Bersama dengan Microsoft, mereka udah ngembangin bukti konsep piring kaca yang bisa menyimpan data hingga 100 GB (gigabytes) dengan klaim anti rusak.
Piring kaca ini ideal untuk skenario kiamat/apokaliptik, dan dikatakan tahan banget dari gelombang elektromagnetik (EMP_. dan terhadap kondisi lingkungan yang paling menantang. Atau juga dari bahaya-bahaya lain kayak dipanggang, direbus, digosok atau terendam air "tanpa degradasi data yang tertulis di kaca".
Baca Juga: Microsoft Rilis Windows 11, Ini Spesifikasi Minimum Komputer yang Perlu Lo Ketahui
Tujuan dari proyek ini adalah untuk mengarsipkan dan menyimpan puluhan petabyte (satu petabyte sama dengan kira-kira 1.000 terabyte, dan satu terabyte sekitar 1.000 gigabyte) setiap tahun.
Dengan musik yang bisa diberikan kode (terenskripsi atau nggak terenkripsi) dalam format file digital apapun.
Dari siaran pers yang dilakukan, dijelaskan kalo sebuah laser mengkodekan data di dalam kaca dengan menciptakan lapisan kisi-kisi dan deformasi skala nano tiga dimensi.
Algoritme pembelajaran mesin pembaca data itu kembali dengan mendekode gambar serta pola yang dibuat saat cahaya terpolarisasi menyinari kaca.