Saat itu Buluk menceritakan tentang kehidupannya beberapa tahun kebelakang kepada Ali, hingga titik terendahnya dan keinginan Buluk untuk berubah jadi lebih baik.
Ali dan teman-teman lainnya berinisiasi untuk membantu Buluk bangkit dari keterpurukannya, agar bisa balik lagi ke track sebelumnya.
"Selama berjalanan itu dia baik-baik aja. Sampai kurang lebih setahun dia mulai nawarin lagi 'Li, lo mau ikutan investasi beras nggak nih', karena gue sebelumnya udah tau track recordnya gimana, udah pernah juga kayak gitu. Kalau dulu kan pengadaan helm. Jadi nggak pernah mau sih gue," papar Ali kepada HAI saat ditanya mengenai kronologi awal.
Baca Juga: Mirip Buluk Eks-Superglad, Rocker Ini Melakukan Penipuan Sebesar 11 Juta Dollar!
Sejak saat itu Buluk masih sering menawarkan Ali untuk ikut melakukan investasi besar, namun Ali tetap menolak karena masih nggak percaya sama Buluk saat itu.
Hingga ada satu momen, di mana sebuah perusahaan bekerja sama dengan bank melakukan program CSR saat pandemi lalu untuk pengadaan beras.
"Saat itu bener, Buluk kayak menjadi penyambung lidah antara si perushaan dan abangnya yang kerja di logistik untuk pengadaan beras. Tapi ternyata perushaan tersebut direct langsung ke abangnya, mereka langsung cek langsung gudang Bulognya di Cirebon dan itu beneran ada," jelas Ali. Namun, saat itu Buluk nggak ada menginformasikan ke sekelilingnya kalo ternyata transaksi itu langsung direct ke abangnya tanpa melalui Buluk.
Melalui pernyataan Ali, selama transaksi itu berlangsung Buluk bener-bener aktif di sana, selalu merekam, monitor, sampai-sampai asisten pribadinya juga ikut bantuin angkat-angkat beras dari truk ke kantor.
Saat itulahAli dan teman-teman lain mencari tau ke orang-orang tentang kebenaran Buluk atas transaksi beras tersebut, dan terkonfirmasi bahwa itu benar adanya berdasarkan jawaban semua orang di Catatan Si Buluk.
"Si Buluk saat itu juga ngomongin ke gue, kayak: 'Li, Li, liat nih transaksi gue. Bener kan gue'. Dan dari situ gue ngerasa kalo Buluk ini udah bener. Hati gue mulai berubah di situ karena tau dia udah berubah, gue mulai percaya. Karena ya gue lihat itu beras 100 ton nyampe ke kantor. Tapi gue miss-nya di sana, ternyata transaksinyanggak melalui Buluk, tapi Buluk ngaku-ngaku, dan itulah yang dijual ke korban-korban lain bikin semua percaya sama dia," tambah Ali.
Karena kepercayaan yang udah tumbuh, saat itudi bulan Februari Ali ngobrol sama Buluk kalo doi lagi muter otak biar dapet income tambahan untuk biaya pendidikan anaknya.