Follow Us

5 Fakta Soal Limbah Fashion: Berperan Besar Terhadap Perubahan Iklim, dan Anak Muda Paling Terdampak

Alvin Bahar - Sabtu, 09 April 2022 | 21:05
Kaos Band
Flickr

Kaos Band

HAI-ONLINE.COM - Koleksi kaos band dan barang fashion lain memang seru, tapi tau nggak kalo ada sisi lain dari dunia fashion yang mungkin kita belum tau?

UN Conference of Trade and Development (UNCTD) pada 2019 mengungkap, fashion adalah industri paling berpolusi kedua di dunia, setelah industri perminyakan.

Sepuluh persen dari emisi karbon yang memengaruhi krisis iklim dihasilkan dari industri fashion. Bahkan, jumlah emisi karbon dari industri fashion lebih besar daripada total emisi yang dihasilkan dari gabungan industri jasa pengiriman dan penerbangan.

Ini berarti industri fashion berperan besar dalam mendorong terjadinya perubahan iklim.

Masalahnya, di masa mendatang generasi muda akan jadi yang paling terdampak oleh perubahan iklim tersebut.

Maka, sejak sekarang mereka perlu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya beraksi dan berkolaborasi dalam memperlambat perubahan iklim.

Karena itu, dengan tujuan untuk melibatkan mereka dalam aksi memperlambat perubahan iklim melalui tindakan nyata yang sederhana, pada 2020 The Partnership for Governance Reform atau yang biasa disebut KEMITRAAN menggagas gerakan Generasi Nol Emisi.

“Kecenderungan generasi muda mengonsumsi fast fashion kemudian mendorong Generasi Nol Emisi meluncurkan kampanye #MakinBelelMakinNyaman melalui media sosial pada awal 2022. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya limbah fashion dengan tetap merawat pakaian-pakaian lama. Dalam kampanye tersebut generasi muda diminta menunjukkan koleksi pakaian lama mereka dan berbagi cerita tentang usaha mereka mengurangi belanja fashion untuk menjaga bumi,” kata Dewi Rizki, Program Director for Sustainable Governance Strategic KEMITRAAN.

Kalo lo tertarik untuk diet baju dan produk fashion lain? Ketahui dulu 5 fakta penting tentang limbah fashion ini:

Baca Juga: Jakarta Fashion Week Mencoba Dorong Transformasi Industri Fashion Ke Dunia Digital Jadi Lebih Baik

Apa saja sih limbah fashion?

Dinda Ayudita, Runner Up Pertama Putri Indonesia Bengkulu 2022, bercerita, ia pernah melihat sampah yang menggunung.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest