Peristiwa itu menyebabkan seorang pelajar berinisial MFS (17) meninggal dunia.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, tawuran itu melibatkan pelajar SMK 7 Kabupaten Tangerang dengan SMK Penerbangan Dirgantara.
Baca Juga: Generasi Muda Bali Diajak Melek Finansial Lewat Webinar Pengelolaan Keuangan dari Allianz Indonesia!
Kasus tawuran ini berawal saat pelajar SMK Penerbangan Dirgantara melalui media sosial IG mengajak pelajar SMK 7 Kabupaten Tangerang untuk "ketemuan".
"Selasa (15/3), (pelajar) SMK 7 Kabupaten Tangerang ini mendapat pesan dari (siswa) SMK Penerbangan dengan pesan 'Besok penataran bisa nggak?' Yang mana yang memegang akun adalah MFS sebagai korban yang meninggal dunia," ujar Zulpan dikutip dari Kompas.com, Senin (21/3/2022) kemarin.
Kemudian, korban menyanggupi dan menginformasikan kepada teman-temannya untuk berkumpul di sebuah warung.
Keesokan harinya, Rabu (16/3/2022), korban beserta siswa lainnya berkumpul dengan jumlah 10 orang. Mereka menyiapkan dua celurit, stik golf, dan kembang api.
"Sesampainya di TKP, ketemu (siswa) SMK dirgantara. Korban turun dan memutar balik karena jumlah SMK Dirgantara lebih banyak," jelasnya lagi.
Dari video rekaman, korban seperti dijelaskan Zulfan telah dibacok dari belakang oleh siswa SMK Dirgantara dengan celurit sehingga korban mengalami luka.
"Dari video dibacok," jelasnya lagi.