Tamen Sitorus, direktur Taman Nasional Kerinci Seblat, mengatakan dia bangga dengan para stafnya karena menanggapi laporan ini dengan sangat profesional dan berhasil mengembalikan kelinci itu ke taman nasional.
"Saya berharap sampel yang diambil dan data lain yang dikumpulkan dapat bermanfaat bagi para ilmuwan Indonesia dalam membangun pengetahuan tentang hewan yang kurang dikenal ini," katanya dalam pernyataan yang sama.
"Walaupun (Taman Nasional) Kerinci Seblat terkenal di dunia karena keanekaragaman hayatinya, hewan karismatik yang lebih besar seperti harimau, gajah, dan rangkong gadinglah yang biasanya menjadi berita utama. Orang-orang sering lupa bahwa taman ini juga melindungi spesies langka seperti kelinci belang Sumatera dan habitatnya."
Kelinci belang sumatera masuk dalam kategori Data Deficiency dalam Daftar Merah. Populasi spesies ini nggak diketahui tetapi kelinci itu sangat langka.
Foto pertama spesies ini di alam liar diambil pada tahun 1997. Sejak saat itu, kelinci itu hanya tertangkap kamera beberapa kali. (*)
Artikel ini telah tayang di Nationalgeographic.grid.id dengan judul "Kelinci Terlangka Sedunia Ditemukan Petani Sumatra dan Nyaris Dijual"