Fira Basuki selaku Head of Social, Branding, and Communication JAQS mengatakan melepasliarkan penyu dan tukik-tukikini merupakan tanggung jawab untuk peduli terhadap pelestarian satwa dan lingkungan.
"Jakarta Aquarium danSafari bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Kepulauan Seribudan Yayasan Puteri Indonesia melepasliarkan penyu dan tukiksebagai wujud tanggung jawab kami sebagai sebuah Lembaga Konservasi yang peduli terhadap pelestarian satwa dan lingkungan," ujar Fira dalam siaran tertulis yang yang diterimaHAI-Online.com, pada Jumat (4/6/2021) lalu.
Jakarta Aquarium danSafarimemiliki kewajiban untuk mendukung pelestarian satwa liar, sebagai pusat konservasi dan pendidikan.
JAQS juga memfasilitasi pendidikan dan meningkatkan kesadaran spesies, kepentingan ekologis mereka bagi alam dan bagi manusia, serta apa yang mengancam mereka salah satunya dengan cara menyelamatkan dan merehabilitasi penyu.
Kegiatan ini memungkinkan JAQS untuk mengambil hewan yang sakit, rusak, atau lemah, terkena sengatan panas, tertangkap dalam alat tangkap misalnya, dan mengembalikannya ke kesehatan penuh sehingga mereka dapat dilepasliarkan ke alam liar dengan setiap kesempatan untuk berhasil dalam hidup dan terus berkembang biak.
Dari sana, seekor penyu dewasa berjenis PenyuSisik atau Hawksbill Sea Turtle (Eretmochelys imbricata) dan 30 tukikdilepasliarkan di Pantai Cikaya, Pulau Karya, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan SeribuUtara, diwakili oleh Aaron Morgan Jupp, Kurator JAQS dan Putu Ayu Saraswati, Puteri Indonesia Lingkungan 2020 serta didampingi tim Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu, Pulau Pramuka, dan tim Jakarta Aqurium dan Safari.
Perlu diinformasikan juga bahwa seekor Penyu dapat memakan waktu hingga 50 tahun untuk matang sebelum mereka siap untuk bereproduksi dan bahkan ketika mereka mampu menciptakan generasi hewan berikutnya, tingkat kelangsungan hidup mendekati hanya 1 dari setiap 1000 bayi yang lahir yang akan mencapai dewasa dan bereproduksi diri.
Penyu laut tidak sering berhasil dikembangbiakkan di penangkaran karena banyak faktor, kendala untuk mendapatkan hewan sehat yang benar-benar dapat bereproduksi tidak umum - karena sebagian besar hewan yang diselamatkan di akuarium seringkali terlalu muda, terlalu sakit, atau sebaliknya.
Jenis kelamin penyu ditentukan oleh suhu di mana mereka diinkubasi pada 27,7 derajat Celsius dan di bawah suhu itu jantan sering lahir, sementara suhu di atas itu menghasilkan betina.